Tuesday, May 1, 2018

Politik Yang Mengerikan!


Honestly, i really don't care about politic. (podo e kang, aku yo ra paham blas njenengan ngomong opo #GUBRAK)

Kalo boleh dipersingkat,
Saya bahkan gak gitu perduli sama siapa yang bakal menang?
Siapa yang bakal kalah?
Siapa yang bakal memerintah?
Dan siapa yang bakal jadi oposisi?

Kar'na siapapun yang bakal menang nanti, dari latar belakang apapun dia, saya percaya dia orang terbaik yang Tuhan pilihkan untuk bangsa ini. (tumben kata-katamu bener kang #Plak)

Dan untuk masalah siapa orangnya? mari sama-sama kita tunggu hasil dan putusan pemilu tahun depan :)

...

But, sayangnya... itu pemikiran yang dianggap terlalu sederhana oleh kebanyakan orang.

Karena mayoritas orang, entah mengapa terlihat jauh lebih antusias untuk tetap mempertahankan atau bahkan memperjuangkan "pilihan politiknya" dengan tetap berjibaku satu sama lain di ranah media sosial.

And ya, it's a politic.

Yang tadinya berkawan bisa berlawanan
Dan yang sepanjang waktu berlawanan bisa jadi kawan dalam waktu yang relatif singkat

Tergantung dari perspektif mana mereka mengukur dan mengkalkukasi untung dan ruginya bagi diri  dan kelompok mereka masing-masing. Karena setiap individu yang mengikut sertakan diri mereka secara sadar dalam kegiatan berpolitik, termasuk membela kepentingan sebuah kelompok politik tertentu, sekalipun hanya melalui tulisan dan atribut mereka, i know kalau merekapun sebetulnya punya kepentingan didalamnya, sekalipun hanya dalam skala yang cukup kecil.

And ya, it's no problem, bahkan dilindungi oleh konstitusi kita selama nggak ada kelompok masyarakat tertentu yang merasa "dimanfatkan", "dirugikan" apalagi "diintimidasi". 

But sayangnya, yang membuat politik menjadi kurang sehat dan cenderung menakutkan, nggak cuma di Indonesia, adalah ketika dengan sadar ada kelompok politik tertentu yang justru hendak memaksakan kehendaknya pada kelompok politik lainnya dan bahkan tidak segan-segan untuk mengintimidasi kelompok lain yang berbeda pandangan politik dengan mereka, berbekal pembenaran diri yang telah mereka siapkan sebelumnya, hingga maksud dan tujuan mereka tercapai tepat seperti apa yang mereka kehendaki. 

Dan hal inilah yang sebetulnya berbahaya, khususnya di negara berpaham demokrasi seperti Indonesia. Karena disinilah sebetulnya kemajemukan dilindungi oleh undang-undang, dan hak untuk berbeda pilihan dilindungi oleh konstitusi.

...  

Ah sudahlah...

Mungkin mereka hanya "sedang lupa" kalau sebetulnya mereka sama-sama diciptakan "dengan amat sangat baik" untuk saling mengasihi oleh "Pencipta yang sama". 

Pencipta yang kalau boleh saya garis bawahi, merupakan Pencipta dikenal dan disembah dengan cara yang beragam dinegri yang amat majemuk ini. 

Sebuah postingan yang saya tulis untuk diri saya sendiri. 
Bukan untuk anda apalagi mereka, bahkan bukan untuk dikomentari.