Keluhan Untuk Pemerintah Dan Pertanyaan Untuk Sahabat DJ Site Semua

Selamat Pagi Sahabat DJ Site Semua,
Sebelumnya saya mau minta maaf dulu nie, kemaren saya Cuma bisa menunaikan tugas saya buat posting Award, tapi ga bisa Blogwalking ke Blog sahabat semua karena ada urusan pribadi dan itu yang mau saya posting hari ini.
Sejujurnya saya ga kepengen sama sekali ng’bahas tentang pemerintahan, korupsi atau sejenisnya Cuma karena ini yang saya alami hari Rabu lalu jadi saya Cuma mau Share dan berbagi kepada Sahabat DJ Site semua dan silahkan anda nilai sendiri.
Bangsat, Anjing, Bajingan……………..Itu kata-kata indah yang mau saya lontarkan untuk orang-orang yang duduk manis di kursi pemerintahan especially(terutama) untuk orang-orang Kecamatan. I’m so Sorry(Saya minta maaf banget) klo ada diantara Sahabat DJ Site yang bekerja di Instansi Pemerintahan khususnya di Kecamatan. Jujur saya ga pernah niat untuk meghujat apalagi kurang ajar sama orang-orang di Instansi tersebut Cuma karena yang ngalamin saya sendiri jadi ya mau diapain lagi klo yang keluar dari mulut saya kata-kata itu.
Emanknya apa yang saya alami?
Tepatnya Rabu malam kemaren, beberapa orang yang Ngakunya dari Kecamatan dateng ke rumah Kakak saya, lengkap bersama dengan Ketua RT keparat untuk ketemu sama Kakak saya selaku pemilik rumah tersebut. Nah, trus apa yang salah? Buat saya cara mereka yang salah.
Kenapa?
Sebelum saya kasih tau kenapa, saya mau jelasin dulu klo Rumah Kakak saya itu punya surat-surat yang lengkap bahkan Sah secara hukum, malahan pengembang perumahannya masih hidup tuh yang dulu Ng’bangun kompleksnya. Dan sekarang Rumah tersebut sedang dalam tahap Renovasi dari bentuknya yang semula.
Lanjut ke Cerita saya sebelumnya, Kenapa? Karena tau-tau mereka dateng dan minta sejumlah uang dan klo ga dikasih mereka bilang mau Ng’rubuhin rumah yang sedang dalam tahap Renovasi tersebut. What? Atas dasar apa mau ng’rubuhin rumah tersebut? Itu yang saya ga ngerti, tapi sayangnya saat itu saya ga ada dirumah dan kebetulan Kakak saya pun ga ada dan Cuma ada Orang Tua saya. Dan karena Orang tua saya itu patuh hukum (biarpun hukumnya ga pernah saya denger), jadi rabu malem itu, orang tua saya terpaksa bayar sejumlah uang ke Ketua RT keparat itu biar orang-orang dari kecamatan itu mau pulang dan dateng besok paginya karena udah agak malem.
Dan apa masalahnya selesai? Hho ternyata nggak, dan anda mau tau berapa yang mereka minta? Saya ga akan nyebut angkanya, tapi kira-kira 10% dari harga rumah itu. Jadi andai itu rumah seharga 100 Jt ya berarti 10 jt yang mesti dibayar. Dan anda tau apa alasan mereka? Mereka bilang begini, Peraturan tentang bangunan sudah berubah dan Renovasi rumah pun mesti bayar sama kaya anda Ngurus Sertifikat tanah atau pun saat anda membangun sebuah rumah dari awal(dari tanah kosong).
Edan….. “belum puas kali sama gaji yang setiap bulan Lu terima?” Kata-kata saya kemaren di Kecamatan. Dan mereka Cuma bilang dengan enaknya, “ Kami hanya menjalankan perintah atasan”. Berhubung dihidup saya yang saya takutin Cuma Tuhan, Orang tua dan Wanita, jadi spontan pikiran konyol saya mulai keluar dan anda tau apa yang saya bilang? “Satu Kecamatan Battle satu lawan satu sama gw juga gw sanggupin”. Dan dengan entengnya mereka Cuma bilang “sabar”, Dan sembari jalan nyamperin kantor atasannya gw Cuma bilang “ya, ya… urus lah hidup lu sama orang tua lu dan gw pun akan urus hidup gw sendiri”(itu bener-bener kata-kata yang saya ucapkan saking saya keselnya).
Dan setelah masuk ke kantor atasannya, ternyata lumayan lebih ramah dari pada anak buahnya. Dan setelah saya nyebutin nama saya ternyata dia kenal dengan Ayah saya yang dulunya pernah jadi Intel. Tapi berhubung masih Emosi, jadi kata-kata saya kemaren tetep masih kasar dan berasa ngajakin ribut. Dan setelah dia ng’jelasin panjang lebar yang saya sendiri males dengernya, akhirnya saya bilang ke dia, “OK, biarpun saya ga pernah denger peraturan yang mewajibkan orang yang merenovasi rumah mesti bayar ke Pemerintah, saya pastikan Kakak saya bakal tetep bayar sebagai Warga negara yang patuh hukum, Cuma bukan dengan mau Ng’rubuhin gtu aja donk caranya, apa ga bisa diomongin baik-baik. Dan klo sampe saya denger Rumah itu dirubuhin sama anak buah anda, jangan salahkan saya klo anda yang saya laporin ke Kantor Polisi”. Dan ga pake basa-basi ataupun ngucapin selamat siank, gw langsung bablas dari Kantor Kecamatan.
Gimana Penilaian anda? Sampe detik ini jujur saya masih ga ngerti dasar peraturannya itu yang mana karena dari semalem saya coba Googling pun ga ketemu peraturan tersebut. Dan biarpun Kakak saya mesti bayar, jujur saya sendiri masih Ng’rasa ga Ikhlas karena merasa dibodohi oleh Pemerintah. Dan yang terpenting, saya tetep ga suka dengan cara mereka yang mau Ng’rubuhin rumah tersebut(emank gw tinggal dilahan Pemerintah?).
Terakhir, saya Cuma mau minta tolong sama Sahabat DJ Site semua, itupun klo Sahabat semua bersedia, tolong kasih tau saya tentang peraturan tersebut klo emank peraturan itu ada….. dan klo ternyata peraturan itu emank ga ada, apa menurut anda kelakuan saya itu salah?
Oiya, sebelumnya saya lupa bilang klo hari ini saya ga akan bagi-bagi sertifikat dan mungkin Sertifikat Blogger Dari DJ Site [Part 4] akan saya teruskan diminggu mendatang. Tapi Hari ini saya bakal tetep memenuhi janji saya untuk merevisi Sertifikat yang salah milik Ica Puspita, soalnya saya ngasih nama Ica Puspitasari sebelumnya…maaf banget yach Ica hhe…. Udah aku ganti koQ dan dibawah ini Sertifikatnya:

Sertifikat Dengan Ukuran Asli Silahkan klik >>Disini<<
Nah, Buat sahabat DJ Site semua, tolong bantu jawah pertanyaan saya diatas yach….Happy Blogging Dan Selamat Menuju Akhir Pekan……………..
ironisnya yg melanggar malah yg buat aturan itu sendiri....
sungguh t e r l a l u . . .
o yaw.. q tunggu sertifikat part ke 4... moga q dapat... amin.. :D
klo lbh jelas konsultasi dl sm orang yg ngerti dan paham akan maslah itu sendiri.siapa tau kita menemukan jawabannya...
klo mmng peraturannya tidak ada berarti itu salah satu bentuk pemerasan,dan sdh tentu ada pasalnya..bisa tuh di laporkan untuk ditindak lanjuti
Pemimpin bukan melindungi tp mematikan rakyat-nya secara perlahan
ikut EMOSI q.. aneh2 aja nich
Dan prosedurnya tidak sulit dan tidak mahal ( disesuaikan dengan bentuk bangunan, bahan bangunan yang digunakan serta kelas lokasi bangunan/tanah ), kelas tanah di tentukan oleh Badan Pertananahan Nasional.
Renovasi rumah ( mengubah bentuk/luas ) memang harus memberitahukan kembali kepada pembuat ijin bangunan, tetapi tidak bayar dalam jumlah mahal.
Setahu saya hanya dikenakan biaya administrasi untuk biaya gambar bangunan dan surat keterangan baru. Bahkan biayanya tidak sampai 2% dari nilai bangunan.
Masalahnya aturan tersebut bisa berbeda untuk setiap kabupaten/kotamadya.
Mengenai emosi, saya nggak bisa komentar banyak mas. Kadang kalau lagi kesal emosi menjadi tidak terkendali.
Tetapi ada baiknya dikendalikan, ntar sampeyan juga yang rugi (sok nasehati ).
membaca postingan abang, memang saya ga pernah mengerti (tahu) peraturan secara pasti yang mengharuskan untuk "pembayaran damai".
ancamannya?
di rubuhkan uh..sadis!
ditempat saya, untuk peraturan resminya tidak ada (atau memang tidak pernah ada). bahwa untuk merenovasi rumah memang harus membayar sejumlah uang. alasannya sama seperti saat kita membayar PMB. jadi intinya, melihat dari postingan abang di atas plus hal yang terjadi ditempat saya. sepertinya ada peraturan yang ga jelas (dibaca : hukum tidak tertulis) yang "mewajibkan" membayar sejumlah kompensasi. itupun beragam, tergantung pemilik rumahnya. bukan tergantung berapa persennya.
berhubung di tempat saya termasuk di kabupaten, jadi "peraturan" tersebut berlaku ga seperti yang abang alami.
tentang komentar yang mengatakan, di masukkan koran saja. sepertinya ya jangan dulu. soalnya abang sendiri masih belum tahu pasti, apakah memang peraturan itu benar-benar ada, tapi belum disosialisasikan ataukah memang peraturan yang tidak tertulis. nanti yang repot malah abang sendiri :)
Sabar dan tetap ikhtiar yah.. :)
Untuk Penambahan/renovasi cuma sekedar pemberitahuan.
Saya tinggal di Yogyakarta, pasca gempa puluhan ribu rumah rubuh, untuk pembangunan rumah memang ada survey dari kecamatan, kemudian belakangan rumah tetangga saya di renovasi ini itu tambah situ sini, dan memang benar ada aturan pemberitahuan, dalam hal ini katanya : untuk pemeriksaan kelayakan hunian.
Maka tetangga saya itu laporan kecamatan, tapi gratis kog bro, tidak sepeserpun keluar duit.
Soal Emosi >>> Kalau saya jadi situ, datang saja ke kecamatan lagi dan cari orang yang bilang "mau Rubuhin" rumah kakak itu, lalu bilang gini dengan santun: "pak ayuk saya antar kalau mau dirubuhin" ( aku jamin mikir 63523 keliling dia )
kalau ga gitu sambangin rumahnya, tanya penduduk sekitar, kapan terakhir dia renovasi rumah, cari datanya di kecamatan, bayar tidak dia?
Wah jadi ikut emosi nih aku :D
::Salam Hangat::
Nah masalah renovasi rumah, memang ada peraturan untuk melapor berkaitan dengan IMB. Aku tau ini karena 2006 silam gempa di jogja seperti yang sobat o0z bilang di atas dan kebetulan keluargaku juga mengalaminya.
Yang sangat di sayangkan dalam kasus ini adalah ga adanya Komunikasi, kenapa para Aparat atau para Keparat tu ga ngomong baek2 datang kerumah, nunjukin lah itu peraturannya bahwa harus gini harus gitu jika ada renovasi rumah, harusnya kan di omongin baik2, bukan malah ngancam kaya gitu, kalo aku jadi mas fer pasti nglakuin hal yang sama, sapa yang ga naek darah kalo di gituin, wajar menurutku
>> Aku sih sebetulnya ga paham tentang aturan seperti itu. Memang kadang, dalam kehidupan nyata Dinas/instansi pemerintahan sering aneh-aneh saja, tapi setelah aku kerja dan berkecimpung dengan masyarakat, ternyata semua itu terjadi karena telah terjadinya budaya yang ternyata menjadi rantai, minta dihargai seperti itulah bahasanya,sedangkan pernahkah kita lihat bersama diseragam mereka, ada tulisan "Pelayanan Masyarakat", huft... so, semangat sob!! rugi banget klo kita menghabiskan energi hanya untuk mikirin mereka yang tidak peduli dgn masyarakat!! Senyum yaaaaaa.... ^_^
setuju juga pendapat sobat Ooz, perlu juga sih di samperin rumah 'oknumnya' ..
klo yang aku tau yaa, kalo rumah direnovasi itu emang ada sih yang kudu dibayarin, cumaaaaa gak ke orang kecamatan atau kelurahan atau siapalah itu yang ada di jajaran situ,
nah itu tu kita yang dibayar itu adalah kenaikan IMBnya itu, kita kudu bayar ke dinas cipta karya atau dinas perijinan satu atap kalo di bogor sini sih ada itu dinas perijinan satu atap itu. itu kenaikan imb tu sekitar 1,9%.
nah trusss, selain imb ada juga yang kudu kita upgrade, apa tuuh? ya itu, data SPPT PBB kita, upgradenya itu di KPP alias kantor pelayanan pajak, itu juga demi kepentingan si empunya rumah, supaya luas bangunannya ditambahin, nah kalo suatu saat dijual khan sesuai tu dengan kenyataannya.
dengan dinaikkannya luas bangunan, so pajak bumi dan bangunannya nambah khaaan.. tapiii ini tuh dibayarnya juga gak di KPP tapi di bank langsung, sama dengan imb tadi.
jadi gak ada yang namanya rumah direnovasi itu tu yang repot orang kelurahan atau kecamatan.
kalo emang mereka ngotot, mintain aja peraturan jelasnya bisa kasih kagak nah mereka.
sabar, bro..
jangan kebawa emosi, nanti jadi gak ada beda sama preman dong, heu...
tenang tenang, yang pasti kalo kek gini nih kuncinya cuma satu, kita cari tau sejelas2nya dan sedetail2nya tentang ini trus kita paparin deh tuh di depan muka biar jelas gitu, jadi kita kudu lebih pinter istilahnya.
semangat yaaaa... :)
Tapi mang ada ya praturan kaya gitu...chugy masih kurang paham ma aturan seperti merenovsi rumah musti bayar ,,,, ?
aku turut prihatin dengan kejadian yang kamu alami brow.
Seharusnya kalau memang peraturan itu berubah, ya disosialisasikan baik2 lah, ga bisa dong maen kayak preman malak orang.
Kayaknya saya jg bakal emosi klo saya digituin bro. Tp yg penting skarang sabar dulu. Liat2 perkembangan situasi..
Salut buat mas ferdinand
jadi ya maklum aja...!
yang penting dasar kita bener maju terus...!
kalau perlu .. dipublikasikan aja biar semua orang tau..!
biar kapok...!
sory baru mampir lagi bos..
jarinagan ane lelet gak bisa masuk blog..
Masalahnya rumahku juga abis direnovasi besar-besaran kok dan nggak perlu bayar sejumlah uang duluuuu...! :-@
Sabar ya kak ntar mereka juga kena batunya! ada-ada aja pake alasan ngerubuhin... ckckck...
Klo surat kepemilikan rumah sobat lengkap knp harus takut. Klo saya jadi anda, saya sudah melapor ke PORLES terlebih dahulu atas kasus pemerasan. Tapi tanah anda itu haknya ap? HM, HGU, HGB, HAK PAKAI atau lainnya. untuk kasus HGB brarti ada batas waktunya, ap sudah ditingakatkan menjadi SHM yang seluruhnya jadi kepemilikan?
Jangan pernah takut sob.
saya kurang begitu tau secara detail tentang masalah d atas. karena masih banayk pertanyaan. Saran saya klo pny teman/sodara yang fakultas Hukum yang sesuai bidangnya masalah ini. itu bisa dimanfaatkan untuk menolong sobat.
Peraturan itu ada atau tidaknya saya kurang begitu tau, tapi yang jelas sy baru denger kali ini ada peraturan Renovasi rumah kog diatariki uang. Klo kata saya kyaknya gak ad peraturan begitu, ayah saya insyiur kerjanya ya bangun2, tp sy sbgai anaknya gak pernah denger yang seperti itu.
Saran: jngan mudah menyerah, kalahkan mereka.
sebenarnya haL tersebut awaLnya kesaLahan dari pemiLik bangunan karena renovasi totaL tapi tanpa ijin ke pihak kecamatan, tapi karena oknum itu ada tindakan yang mengarah pada unsur pemerasan maka haL tersebut saya gunakan sebagai ceLah untuk mencari kesaLan mereka, hehehe... dan jadinya aturan harus bayar sekitar 2jt-an rupiah, akhirnya gratis tis tis.
mengenai peraturan renovasi rumah, memang benar ada aturan untuk meLakukan ijin ke tingkat kecamatan. namun ijin renovasi tersebut ada tahapan tertentu, misaLnya bangunan baru dan renovasi totaL atau penambahan Luas bangunan serta menambah tinggi (Lantai) pada bangunan, yang bertujuan pada bertambahnya niLai NJOP tanah dan bangunan. dan pembayaran tersebutpun ada ketentuannya di kantor kecamatan, bukan bayar secara koLusi.
namun untuk renovasi yang sifatnya ringan atau hanya sekedar, enggak perLu meLakukan haL tersebut. yakni cukup ijin ke pada ketua RT/RW setempat.
kiranya itu aja yang dapat saya sampaikan sebagai share dari pengaLaman sehari-hari. seLamat istirahat aja sob, dan agar Lebih banyak bersabar daLam menghadapi orang-orang seperti itu.
Ditunggu ya Sertificat Part 4nya mudahan saya dapat juga..
salam hangat dari blue
Regards,
Ghustie Samosir
www.hanyainfo.blogspot.com
Khusus Dewasa Klik Disini dan Disini
kalo masalah emosi --> mungkin jika saya jadi sobat melakukan hal yg sama.
dengan berat hati sejak malam ini blog gak mutu menyatakan ... .
terima kasih
gk perlu panjang lebar, karena ini komen urutan yg ke 58.... hehehe....
kayaknya kita perlu bikin banner
"BLOG Anti Korupsi Indonesia"
Gimana Bos????
kunjungan dan komen bali nya ditunggu...thanks..
aku gatau pasti bentuk renovasi yg sedang dilakukan, kalo cuma perbaikan sih gada aturan untuk melapor. tetapi kalo pelebaran sampai batas maksimal ke jalan, emang ada aturannya dalam IMB (Izin Mendirikan Bangunan) yang telah diatur dalam Perda.
Cuma tidak semudah itu untuk merubuhkan rumah org. Adalah hal yang tidak benar jika mereka datang malam2. Jelas ini PUNGLI dan PEMERASAN yang dilakukan dengan berkedok peraturan pemerintah.
Saran :
Lakukan perlawanan hukum, datangi Dinas Tata Kota setempat atau dinas yang menaungi IMB. Minta penjelasan yang sebenarnya.
Jelaskan bahwa keluarga keberatan dengan cara yang dilakukan oknum tsb.
Coba cek lagi bro, apa bener mereka org kecamatan. Coba tanya2 ke kantornya.
(komentar ini berdasarkan pengalaman temenku)
kalo mau, jebak aja bro.
kasi duit sedikit dulu, minta teken kwitansi. siapkan kamera perekam tersembunyi.
begitu dapat barang bukti, laporkan ke Inspektorat (dahulu namanya BAWASKAB atau BAWASKO), lapor juga ke Bupati/Walikotanya) atau ke polisi sekalian.
Simpan barang bukti asli
kalo saya disitu , wah bisa2 emosi saya..
saya setuju sama sarannya mas atta diatas.