Kemaren pagi, ditemenin lantunan lagu dari White Shoes and The Couples Company, akhirnya saya sampai pada halaman 111 dari sebuah buku penuh pengharapan berjudul "Semua Bergerak Untuk Sastra Indonesia". Sebenernya ini bukan halaman terakhir dari buku itu, karena halaman terakhir dari buku itu justru ada di halaman 143. Cuma karena saya lebih suka melewatkan dulu halaman-halaman yang saya anggap klimaks atau penting, So, halaman 111 itu pun akhirnya saya skip untuk saya baca paling akhir. Aneh mungkin, tapi itu cara saya menikmati sebuah buku hhe... dan berikut isi halaman 111 yang saya baca paling akhir itu:
Sastraku, Indonesiaku
Oleh: Diana Wardani
Ribuan musim terlampau singkat untuk paparkan geliatmu
Rona merah jingga lembut warnaimu
Sejarah tak mungkin terubahkan; tak mungkin terekayasa dan terbungkam
Oleh timpukan peristiwa yang menguburnya
Jasadmu kini rapuh
Serupa dedaun jatuh dirobek air hujan
Merana antara surga dan neraka
menghujam bumi sungkurkan harap
Di balik gelapnya malam yang terangkum sepi
Pagi dan siang tak ubahnya bagai petang
Sungai di mataku tak kunjung mengering
Membasahi setiap kelopak-kelopak rasa
Sastraku, Indonesiaku
Aku ingin menyatukan rohku dengan irama napasmu
Ingin kuciptakan jejak bersama ragamu
Imajiku kan kubagi bersama peluh yang membakar tubuhku
Kini senja merah memang telah menggerogoti usiamu
Seakan kandas sia-sia ditelan kuasa gelapnya malam
Pepohonan yang menaungimu tak cukup untuk memberikan kesejukan bagimu
Hanya pilar-pilar kokoh egois, materialis, dan hedonis yang subur menyisihkan hadirmu
Kau saksi cinta para anak manusia yang tersudut,
terkesampingkan, dan terlantar
Selalu mencoba menghadirkan sensasi sejati emasmu
Sesungguhnya kau tak boleh lekang oleh sang waktu
biar semua terangkum apik dalam rumah abadi fanamu
Sastraku, Indonesiaku
Takkan kubiarkan kau tecenung sendiri sunyi
Hanya terpekur meratapi nasib
Meski jaman terus berubah, namun kaukan terus bergerak mengikuti dengan dimensi unikmu
Aku takkan membiarkan senjamu menjadi kelam
Aku ingin menjadi pelangi di atas rumahmu
Langit yang menjanjikan keteduhan
Kedamaian dan semilir angin yang membius sejenak
Pelangi di atas rumahmu
Pelangi yang takkan pernah padam
Biarkan keindahannya bertabur berjuta bintang dan rasi-rasinya
yang terbentuk halus di sisi bulan sabit itu
Menyapa dalam medan perjuanganmu; selalu
Sastraku, Indonesiaku
Tak kan ada persembahan terindah yang bisa kuberikan padamu
Selain rasa kasih dan hormatku padamu
Meniti jalan bersama, di pematang keabadianmu
Aku, mungkin takkan lama menemani
Namun setidaknya ada goresan cintaku padamu
Diatas kertas buram yang akan menjadi putih
kan kukemas bersama semangat yang kian membara
Kekuasaan kini memang tak banyak memberi arti bagimu
Hanya akan menambah panjang cerita tentang carut marutnya
Namun harapan tak boleh dihempas begitu saja
Cerlangmu kan kembali bersinar menerangi bumimu
Banyak hati mulia yang mendukung keindahan dan kelangsunganmu
Serupa wewangi kembang yang tak mungkin meminta kembali
keharuman yang telah dihembuskannya
Tulus menghias udara dan seluruh indera
Bergerak diterpa angin yang memaparkan ke seluruh naungan langit
Bergeraklahm sastraku...!
Berjalanlah...!
Yakin, bahwa persatuan antara roh kita akan tertuang sepanjang masa
Menggulirkan cinta, kerendahan hati, ketegaran, dan keharuan yang kian mendesak
---
Kenal sama Mbak Diana? pusi diatas kebetulan dibuat oleh Mbak Diana, dan secara Exclusive hanya dipublikasikan di buku berjudul "Semua Bergerak Untuk Sastra Indonesia" dan belum pernah sekalipun ditulis di Blog myworldwords yang dimilikinya. So, sebuah kehormatan untuk saya ketika Mbak Diana mengiyakan permintaan saya untuk mempublish puisi itu di blog ini :)
Bukan berarti hanya puisi itu lho yang saya nilai "Luar Biasa", tapi keseluruhan isi buku itu termasuk semua esai, cerpen dan puisi yang ada didalamnya emank bener-bener luar biasa menurut saya *Sumpah, saya lagi gak kepengen Lebay! terus kenapa hanya puisi diatas yang saya publish? Simple, karena hanya puisi itu yang mendapat izin dari penulisnya untuk dipublish ulang, selain itu, klo satu buku itu saya publish ulang itu namanya Pembajakan bukan review hahaha...
---
Pertama kali saya tau tentang buku ini adalah ketika saya secara gak sengaja tapi direncanakan sama Tuhan *nah lho? iya donk, masa iya Tuhan gak tau klo saat itu saya pasti akan baca postingan itu hhe... ikut membaca postingannya Mbak Diana yang berjudul: There's my Poem : Semua Bergerak untuk Sastra Indonesia. Postingan singkat yang akhirnya membuat saya sedikit *saat itu baru sedikit belum sepenuhnya penasaran dan mencoba mencari tau keberadaan buku ini lewat Keyword " Semua Bergerak Untuk Sastra" yang saya ketikkan di field kosong pencarian yang disediakan Mbah Google. Hingga akhirnya saya menemukan sebuah Blog berjudul "Semua Bergerak Untuk Sastra Indonesia" yang beralamat di untuksastraindonesia.wordpress.com
Dan di blog itulah akhirnya saya benar-benar tau sebuah alasan utama dibalik pembuatan buku itu, yang bisa saya artikan sebagai wujud kecintaan, pengabdian atau apapun namanya itu yang mereka *para penulis di buku itu wujudkan dalam bentuk sebuah buku antologi sebagai upaya yang bisa mereka lakukan untuk sedikit membantu menyelamatkan kehidupan Sastra di Indonesia.
Especially, demi keberadaan sebuah Pusat Dokumentasi Sastra bernama H.B. Jassin. sebuah tempat yang sayangnya terlupakan bahkan mungkin gak pernah dianggap ada sama pemerintah kita. Yupz, itulah realitanya...
Ada diantara anda yang mau bilang Sedih? atau Miris? saya rasa gak perlu dan tolong simpan aja kata-kata itu dihati anda masing-masing, karena tanpa pemerintah pun saya yakin sastra masih akan tetap hidup dihati para pecintanya termasuk anda dan saya.
---
Ngomongin tentang Sastra, mungkin saya salah satu orang yang paling gak nyambung untuk tema ini, karena secara jujur harus saya akui klo saya bener-bener gak suka baca, bahkan klo waktu sekolah dulu ada pelajaran menghafal saya lebih milih ng'rekam suara saya untuk saya hafal ketimbang disuruh baca tuh buku cetak berulang kali sampe saya hafal, bahkan waktu dulu ngambil mata kuliah Bahasa Indonesia pun, saya rasa klo dosen saya gak ngasih tau semua pertanyaannya sebelum UAS dilangsungkan kayanya saya bakalan terus ngulang pelajaran itu di Semester Pendek atau perkuliahan umum haha... yupz, itulah berantakan dan serabutannya saya, dan mungkin hal itu juga yang membuat saya gak pernah bisa menuliskan kalimat baku di blog ini hingga saat ini, bukan karena saya gak tau dan gak mau nyari tau, tapi lebih karena itulah cara saya mencintai Sastra yang paling saya benci selama ini, benci karena saya harus berulang kali membaca sebuah tulisan untuk memahami maksudnya serta benci karena saya harus menghabiskan waktu berbulan-bulan hanya untuk menghabiskan sebuah bacaan. Ada yang bilang karena saya emank gak punya jiwa seni, tapi klo dipikir-pikir lagi andai saya gak punya jiwa seni masa iya saya bisa jadi Graphic Designer? haha saya lebih suka menyebut diri saya ini sebagai orang yang "selalu terlambat memahami sastra". Tapi biarpun gitu, saya tetep bersyukur bisa menjadi orang yang "selalu terlambat memahami sastra" tapi tetep bisa mencintai dan menikmati sastra.
Seenggaknya, biarpun fungsi otak saya agak terlambat untuk memahami sastra, Tuhan masih mengaruniakan saya hati yang mampu bertahan untuk mau memahami sastra. So, beruntunglah anda klo anda bisa menghabiskan sebuah buku hanya dalam hitungan jam serta dapat mengerti maksud dari sebuah tulisan hanya dalam 1 kali baca, karena gak banyak orang yang dikaruniai hati yang sangat peka terhadap sastra seperti anda :D
Intinya saya cuma mau bilang, klo saya yang sangat membenci sastra dan bener-bener awam sama pengetahuan tentang sastra ini aja bisa mencintai keberadaan sastra, apa lagi anda hhe...
---
Dan melalui postingan ini, saya mau ngajak anda yang masih memperdulikan sastra untuk ikut membeli buku berjudul "Semua Bergerak Untuk Sastra Indonesia" ini, karena seluruh Royalti dari hasil penjualan buku ini 100% akan diberikan kepada PDS H.B. Jassin untuk kelangsungan pengoperasian tempat tersebut. So, klo anda mungkin tergerak untuk ikut melestarikan sastra, anda bisa memesan buku ini melalui nulisbuku(dot)com atau langsung ngirim Email ke untuk.sastra.indonesia@gmail.com dengan subjek Pesan. yang format pengirimannya sebagai berikut:
Nama lengkap:
Alamat lengkap:
Kode pos:
No. telp:
Jumlah pesanan:
Oiya, harga 1 bukunya Rp. 35.000,- (belum termasuk ongkos kirim) dan dengan membeli satu buku, Anda sudah menyumbang untuk PDS H. B. Jassin sebesar Rp. 3.411,- (sebesar royalti yang diterima penulis per buku). Dan perlu anda tau, buku ini tidak dapat anda temukan di Toko Buku manapun karena memang hanya bisa didapatkan melalui 2 cara itu :) atau klo anda bingung sama prosedurnya yang anda rasa terlalu ribet, anda bisa mengikuti jejak saya untuk mesen buku ini melalui Mbak Diana hahhaa...
Terakhir, sebelum pamit saya ucapkan terima kasih kepada anda semua yang udah rela membuang waktu anda untuk ikut membaca postingan ini, belajar mencintai sastra dan syukur-syukur mau ikut membantu kegiatan "Bergerak Sastra" ini...
Buat Sahabat DJ Site Semua, Happy Blogging 'n have a Nice Day... :)
tar sebelum baca tak pertamax dulu
ReplyDeletepuisinya membuat q nggak tahu harus coment seperti apa harus saya cerna bait demi bait untuk bisa memahaminya, tp y bgtlah pelan sastra indonesia semakin tergerus oleh zaman
ReplyDeletesaya suka membaca sastra lama apalagi roman-roman dan puisi/syair lama tapi mungkin karena sudah terdesak oleh sastra modern, translate karya luar negeri akhirnya jadi jarang membaca sastra Indonesia,
ReplyDeleteSastra indonesia yang dulu bagus-bagus yg angkatan pujangga baru gitu.. yg sekarang belum kelihatan..
ReplyDeleterupanya mas bro masih sempet juga baca buku, apalagi jenis sastra yg hanya sbgian kecil org dpt lgsng faham, setdknya perlu baca brulang2.
ReplyDeleteknp ya kalo baca buku mata cepet ngantuk.
wah, sastra Indonesia emang mantap mas bro..
ReplyDeletekapan* saya juga mau coba, tapi kalo ada waktu soalnya baca buku aja udah gak keseringan kayak dulu..
Wah hebat bisa dapet restu publishing sama pemiliknya langsungWah hebat bisa dapet restu publishing sama pemiliknya langsung
ReplyDeletesave for the last dong fer..hihi..
ReplyDeletethanks :)
Puisinya bener-bener bagus Om, meskipun agak sulit mengartikannya.
ReplyDeleteMaklumlah bukan dari lulusan Sastra ataupun bahasa.
Sebuah kesempatan bagus tentunya, karna mendapatkan ijin untuk mempublis ke dalam blog ini untuk karya Mbak Diana...
baru tau kalo pemilik blog mywordworld itu namanya mbak diana
ReplyDeleteDi balik gelapnya malam yang terangkum sepi
ReplyDeletePagi dan siang tak ubahnya bagai petang
Sungai di mataku tak kunjung mengering
Membasahi setiap kelopak-kelopak rasa ''
Saya suka bngt bagian ini,.
@ All: Terima kasih udah mau baca postingan ini, dan klo boleh minta tolong, mungkin anda bisa ikut menyebarluaskan keberadaan buku ini untuk membantu pengoperasian HB Jasin :)
ReplyDelete