Monday, November 2, 2009

Warna

Source:Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta 2005

Color can be defined in an objective / physical properties of light as a diapancarkan, or a subjective / psychological as part of pengelihatan sensory experience. Objectively or physically, color can be given by panajang waves. Viewed from the wavelength, the light visible to the eye is one form of energy beam that is narrow part of the electromagnetic wave. The light can be captured human senses have a wavelength 380 to 780 nanometers. Light between two nanometer range can be broken down through a glass prism into the colors of the rainbow is called a spectrum or color of light, began to beam the light purple, violet, blue, green, yellow, orange, to red. Beyond the light purple / violet are ultraviolet waves, x-rays, gamma rays, and cosmic rays. Outside there is a wave of red light / infrared light, Hertz waves, short radio waves, and long radio waves, which are widely used for transmitting radio and TV. The process of sightings is due to the color of light that hit an object, and the object reflects light into the eye (retina) us until terlihatlah color. Red objects because of the nature of these objects reflecting pigments of red and absorbs other colors. Black object because the nature of the object pigments absorb all colors of the rainbow. Instead of a white object because the nature of the object pigment reflects all colors of the rainbow. As part of the grammar elements of the form, color role as a means to further reinforce and strengthen the impression or the purpose of a design work. In the planning of corporate identity, color has a function to strengthen the aspects of identity. Further, by Henry Dreyfuss said, that the colors used in graphic symbols to reinforce the purpose of these symbols. An example is the use of red color on the warning triangle, the colors used for traffic to stop red light, yellow to get ready and green for the road. From these examples, it was the influence of color can provide a quick impression and strong. The ability to create the impression of color, can cause certain effects. Psychologically described by J. Linschoten and Drs. Mansyur of the following colors: The colors were not a phenomenon that can only be observed, the color that affects behavior, plays an important role in aesthetic judgments, and helped determine whether or not we would like all kinds of things. From understanding the above can be explained that the color, but can only be seen with the eye was able to influence a person's behavior, affect aesthetic judgments and helped determine whether a person likes in a body. Here we present the potential of color characters who could give the impression of someone follows: 1. Black, as the oldest color (dark) by itself becomes a symbol for the nature of the pitch and darkness (also in terms of emotions). 2. White, as the brightest color, symbolizing light, purity. 3. Gray, is the most neutral color in the absence of a specific nature or life. 4. Red, is conquered, expansive (expanded), dominant (ruling), active and vital (life). 5. Yellow, with rays that are less deep, is representative of the things or objects that are light, the momentum and impressive things. 6. Blue, the colors that give the impression it something (dediepte), the nature of the infinite and transcendent, besides that it has the nature of the challenge. 7. Green, the character of balance and harmony, tranquility and place evoke collect new powers. With so many colors, can be divided into several sections which are often called the System Prang color system invented by Louis Prang in 1876 include: 1. Hue, is the term used to indicate the name of a color, like red, blue, green and so on. 2. Value, is the second dimension or color of dark light. An example is the level of the white color to black. 3. Intensity, often referred to as chroma, is the dimension associated with bright or gloomy colors. System Prang addition there are several other color systems ie, CMYK or Process Color System, Munsell Color System, Ostwald Color System, Schopenhauer / Goethe Weighted Color System, Substractive Additive Color System and Color / RGB Color System. Among the above various color systems, which are now widely used in the visual media industry is a CMYK print or Process Color System is basically divided into colors Cyan, Magenta, Yellow and Black. While RGB Color System is used in the electronic visual media industry.

Indonesian Version:

Sumber : Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta 2005

Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang diapancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera pengelihatan. Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panajang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik.

Cahaya yang dapat ditangkap indera manusia mempunyai panjang gelombang 380 sampai 780 nanometer. Cahaya antara dua jarak nanometer tersebut dapat diurai melalui prisma kaca menjadi warna-warna pelangi yang disebut spectrum atau warna cahaya, mulai berkas cahaya warna ungu, violet, biru, hijau, kuning, jingga, hingga merah. Di luar cahaya ungu /violet terdapat gelombang-gelombang ultraviolet, sinar X, sinar gamma, dan sinar cosmic. Di luar cahaya merah terdapat gelombang / sinar inframerah, gelombang Hertz, gelombang Radio pendek, dan gelombang radio panjang, yang banyak digunakan untuk pemancaran radio dan TV. Proses terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke mata (retina) kita hingga terlihatlah warna. Benda berwarna merah karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan warna merah dan menyerap warna lainnya. Benda berwarna hitam karena sifat pigmen benda tersebut menyerap semua warna pelangi. Sebaliknya suatu benda berwarna putih karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna pelangi.

Sebagai bagian dari elemen tata rupa, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain. Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss , bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut . Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat.

Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna sbb: Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda.

Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Berikut kami sajikan potensi karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorang sbb :

  1. Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi).
  2. Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian.
  3. Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik.
  4. Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup).
  5. Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu.
  6. Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan.
  7. Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.

Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi :

  1. Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb.
  2. Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.
  3. Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.

Selain Prang System terdapat beberapa sistem warna lain yakni, CMYK atau Process Color System, Munsell Color System, Ostwald Color System, Schopenhauer/Goethe Weighted Color System, Substractive Color System serta Additive Color/RGB Color System.

Diantara bermacam sistem warna diatas, kini yang banyak dipergunakan dalam industri media visual cetak adalah CMYK atau Process Color System yang membagi warna dasarnya menjadi Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Sedangkan RGB Color System dipergunakan dalam industri media visual elektronika.

No comments:

Post a Comment