Sunday, July 18, 2010

Tanda Tanya Besar Untuk Kinerja Pemerintah Dalam Hal Pendidikan




Selamat Pagi Sahabat DJ Site Semua,

Sebenernya seharusnya saya belum bangun dan posting hhe... dan bisa dibilang ini terpaksa bangun karena ada suatu kejadian memalukan haha.... Wes 'ra sah di bahas......

Okeh, sebelum saya mulai tulisan ga jelas saya hari ini, kita bersulang dulu kaya biasa.......

Cheerrsss.... (Glek...glek...glek...)

Hari ini, saya lagi tertarik Ng'bahas tentang Pendidikan. Soalnya dari bangun tidur tadi, yang saya baca berita tentang Pendidikan semua... biarpun Ratingnya ga dihalaman pertama kaya Kasus Ariel hhe....



Berita pertama yang saya baca, tentang seorang anak di Pasar Minggu yang bunuh diri karena ga diizinkan sekolah oleh Ibunya. Agak miris sebenernya mesti denger berita kaya begini. Anak Berusia 10 tahun yang bunuh diri tersebut bernama Basyir. Basyir Nekad Bunuh Diri menggunakan seutas tali plastik setelah tidak diizinkan kembali bersekolah oleh Ibunya.

Saya sendiri ga nyalahin Ibunya, karena menurut saya ga ada satu pun orang tua bahkan sejahat apapun itu yang ga mau ngeliat anaknya bahagia dan sukses. Saya yakin semua orang tua pengen anaknya bisa Sekolah, Sukses dan punya kehidupan yang layak, cuma klo kenyataanya ga bisa? ga mungkin juga kan dipaksain...

Ibunda Basyir, Cut Sri Sariah Langsung Histeris melihat anaknya tergantung di sebuh warung dan sudah tidak bernyawa lagi. Saat ditanya oleh para wartawan, Cut Sri Sariah mengaku, tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah Basyir, karena selain harus membeli seragam dan buku, Cut Sri Sariah mengaku untuk makan sehari-hari saja tidak mencukupi(Ibaratnya Makannya Cuma senin-kamis).

Yang Jadi pertanyaan saya tadi pagi, Dimana Bapaknya? Dan ternyata Bapaknya dikampung huh.... koQ tega gitu bukannya Bapaknya yang Pergi Kerja Di Jakarta, malah Anak Isterinya yang nyari Nafkah sendiri dan dia enak-enakan nungguin sawah. Entah, pemikiran si Bapak gimana, saya sendiri ga ngerti hhe...

Dan yang paling bikin saya sedih, ternyata Ibunda Basyir ini takut menyekolahkan Anaknya karena menurutnya sekolahan itu tempat segala pungutan ......... Padahal setau saya, SD sekarang udah Gratis soalnya ponakan saya Gratis semua yang masih SD dan ternyata setelah di konfirmasi ke Pihak Sekolahnya bener, mereka pun menyesalkan tindakan orang tua basyir karena selama sekolah, Pihak Yayasan Pendidikan Islam Ad Dakhlan tidak pernah sepeser pun membebankan biaya kepada keluarga Basyir.

Bahkan, saking pengennya sekolah, si Basyir ini sampe ngamen dan jadi Ojek payung klo hujan. Sayangnya, bocah yang seharusnya sekarang menduduki kelas 6 SD ini harus terbujur kaku ga bernyawa.

Dalam hal ini, saya kira yang salah bukan Orang Tua, sekolah apalagi tindakan Basyir. Saya lebih ng'liat ini sebagai kesalahan Pemerintah yang ga respect sama pendidikan. Terlalu banyak wacana tapi ga pernah ada penerapan nyata.



Belum selesai saya baca berita tentang Basyir, ada lagi Bocah kelas 2 SD yang diusir Gurunya dari kelas karena belum beli LKS(Lembar Kerja Siswa klo ga salah/ semacam buku panduan). Kamis lalu, Rahma Nabila yang berumur 7 tahun ini diusir sang guru karena belum memiliki LKS. Saat Proses Belajar Mengajar di SDN Kampung Bulak 4, Pamulang, Tangerang Selatan(Gw tulis lengkap tuh biar diusut) sedang berlangsung, si Guru menyuruh Rahma Pulang karena tidak memiliki LKS, Rahma yang masih kecil ini pun langsung lari pulang dan mengadu kepada Ibunya.

Mendengar hal tersebut, Sukirman ayah dari Rahma pun agak menyesalkan dan kecewa atas perlakuan Gurunya tersebut. Menurut pria yang berprofesi sebagai sopir ini, pihak sekolah mewajibkan setiap siswa untuk membeli 11 buah LKS dengan total harga Rp 110 ribu, karena belum memiliki uang, terpaksa bapak 7 anak ini menunda membeli LKS. Dia mengaku sedih melihat sikap guru pengajar yang tega mengusir anak didiknya hanya karena tidak punya LKS. Dia juga berharap agar pihak sekolah dapat memberi sedikit keringanan kepada orang tua murid yang berpenghasilan pas-pasan.

Huft............Andai Pemerintah lebih respect, berita-berita itu seharusnya ga pernah ada di halaman surat kabar atau page-page portal Berita Online.

Seperti Gambar pertama kali diatas, saya cuma mau bikin (tanda tanya) ? besar untuk kinerja pemerintah dalah hal Pendidikan

Untuk Sahabat DJ Site Semua, Happy Sunday 'N happy Blogging..........



57 comments:

  1. POSTING YANG MENARIK SOB, AKU SENANG MELIHAT ANAK MUDA SEKARANG SUDAH BERPIKIR KRITIS TENTANG KEADAAN NEGARA INDONESIA KITA TERCINTA.

    PERMASALAHAN DI INDONESIA INI MEMANG MENJADI SEBUAH TANDA TANYA BESAR UNTUK KITA BERSAMA, DAN MENURUTKU SEMUA PERMASALAHAN AKAN TERSELESAIKAN APABILA ADA RASA PEDULI BERSAMA, DENGAN POSTING SOBAT DJ YANG MENCERITAKAN CONTOH BERITA MIRIS TERSEBUT MERUPAKAN SEBUAH AWARDS KEPEDULIAN YANG SANGAT-SANGAT PERLU DI ACUNGKAN JEMPOL.

    MARI SEKARANG KITA BERBENAH UNTUK PEDULI, DAN PASTINYA KITA MULAI DARI DIRI KITA SENDIRI DULU, TERUS ORANG DI SEKITAR KITA, DAN BILA RANTAI INI BERLANJUT OTOMATIS KEBIJAKAN PEMERINTAH JUGA AKAN MENUNJUKKAN KEPEDULIAN TERHADAP BERSAMA, KHUSUSNYA DI DUNIA PENDIDIKAN. TETAP SEMANGAT FRIEND!!!

    MAAF KOMEMMENTNYA KEPANJANGAN, ABIS KESENENGANG SIH, HEHEHEHEHE ^_^

    ReplyDelete
  2. Pemerintah saat ini memang kurang memperhatikan pendidikan rakyat, bahkan cenderung tak diurus...

    saya berharap pemerintah saat ini mulai memperhatikan pendidikan bagi anak2 yg tak bersekolah

    ReplyDelete
  3. Gw juga baca tuh beritanya

    Inilah ironi pendidikan ditengah salah satu negara gagal di Asean......

    Inilah hasil dan feedback dari korupsi tak kunjung usai.......

    Ini kutukan

    Mampir n komen balik ya bro, nice post

    ReplyDelete
  4. untuk kasus yang pertama tu mungkin karena ortunya memang ga ngerti tentang program pemerintah tentang wajib belajar, kayanya kurang sosialisasi dari pemerintah terhadap orang2 yang kurang mampu
    nah ga 100% gratis juga kan, masih disuruh beli LKS juga

    ReplyDelete
  5. dari jaman gw SD emang maslah buku LKS ntuh harus beli,pernah gw jg di suruh pulang,huh ada2 aja sekolah cari uangnnya.

    lebih parah lagi, meski seragam sekolah sama rasa sama rata, tapi ga ada keringanan buat yang miskin.

    berharap kejadian ini ga keulang lagi,gw aja masih ragu, tapi harapan itu masih ada !!

    ReplyDelete
  6. Moga kasus-kasus seperti ini,jd pembelajaran buat dunia pendidikan ,dan pemerintah mau lebih perhatian lagi dgn dunia pendidikan rakyat kecil..nice artikel mas

    ReplyDelete
  7. ngikut oret oret..
    dengan positif thinking emang mudah menuangkan ide...
    tapi tanpa pendidikan yang terpelihara mana mungkin kita bisa maju...
    keep sharing...jangan lupa komen back yah....
    Utak Atik HPmu

    ReplyDelete
  8. yg jelas pemerintah mesti lbh kritis lg soal pendidikan, jgn kebanyakan program ini n itu, harus nya pendidikan itu gratis !

    nice artikel sob, happy blogging :D

    ReplyDelete
  9. Lagi- masalah pendidikan lagi, pemerintah lagi, guru lagi, LKS lagi, kog jadi seperti lingkarang setan yang menyesatkan.

    Telah ditinggalkannya semangat juang Ki Hajar Dewantara, itu mungkin sebabnya.
    Ing Ngarso Sung Tulodho
    Ing Madya Mangun Karso
    Tut Wuri Handhayani

    Ini menjadi sebuah polemik tajam yang tak selesai-selesai kang. Sebelum akhirnya system pendidikan mengusung semngat juang Ki Hajar Dewantara lagi.

    ::Ing Ngarso Sung Tulodho::
    Banyak terlewatkan oleh tenaga pengajar, entah guru honorer ataupun tenaga didik berpredikat PNS. banyak sekali ( kalau di konformasi saya bersedia menjunjukan sample kasus dan oknum nya ) tenaga pengajar yang mendidik putera bangsa tidak berdasarkan semangat didik, hanya berdasarkan kebutuhan fiancial belaka, aspek penjiwaan akan proses belajar mengajar sudah hilang, lihat saja silahkan cek, banyak tenaga guru yang masauk mendafatar guru karena alasan gaji gede, alasan tunjangan, dll.
    Belum lagi guru yang harusnya menjadi tauladan, malah ada yang terpeleset dalam kasus pencabulan siswi, walaupun cuma sedikit ini melunturkan citra guru yang dulunya begitu kharismatik, "setitik tuba merusak susu sebelanga"

    ::Ing Madya Mangun Karso::
    Pemerintah dan jajaran pendidiknya, harusnya memposisikan sejajar dengan siswa didik, dalam artian di tengah2 makin melorotnya daya juang rakyat kita akan hal pendidikan, dikarenakan kondisi ekonomi, harusnya terus memberi semangat kepada warganya untuk belajar, dampak yang nyata dari segi media, kurangnya berita-berita pendidikan mengenai siswa2 indonesia yang berbakat menjadikan warga buta arti penting pendidikan, sehingga semangat juang untuk belajar mulai luntur...siapa juara fisika asia yang dari indonesia? siapa juara lomab ilmiah tingkat nasional? JARANG ADA YANG TAHU SOB!!!!

    ::Tut Wuri Handayani::
    Pemerintah dan tenaga guru memang sudah melakukan gerakan BOS untuk sekolah gratis, dengan tujuan mendorong warganya unutk tetap belajar, namun contoh kasus di atas, ( beli LKS ) itu kan sebenarnya tidak WAJIB beli, kalau memang peserta didik itu dari kalangan tidak mampu, dan masih kalau tenaga didik BERNIAT MENDORONG MEREKA untuk belajar, berikanlah SOLUSINYA!!!! JANGAN NGUSIR SISWA!!!! CETEK PIKIRAN LU HOI!!!! kasih keringanan lah, seperti tidak harus beli tapi boleh FOTO COPY dari temenya, disamping tidak berat juga siswa masih bisa belajar dengan biaya murah, "HOI GURU YANG NGUSIR TUH DENGERIN SAYA!!!! MELEK DUIT LUU????? Untung saja Si Rahma tidak bunuh diri, lha kalau sampai bunuh diri gara-gara diusir dari sekolah gara2 belum punya LKS gmn??? sapa yang tanggung jawab? ENTE??"

    Sekian kang ulasan saya Live dari Meja Kerja saya di rumah, he he he

    ::Salam Blogger::

    ReplyDelete
  10. wuih tanda tanya nya besar banget hehe.. Memang kinerja pemerintah seharusnya lebih baik lagi dalam hal pendidikan yg menyagkut masa depan generasi penerus bangsa.. jangan uang untuk dana pendidikan terus dikorupsi, perbaiki dulu moral dan tumbuhkan kesadaran.. pendidikan yg didambakan rakyat pasti tidak akan menimbulkan berbagai pertanyaan besar.

    Thanks.

    ReplyDelete
  11. berbahagialah kita yang masih bisa mengenyam pendidikan, jangan di sia-sia kan anugrah itu...

    semoga wajah pendidikan Indonesia bisa menjawab keingingan rakyatnya...salam petualang.

    Notes : sob, ada award untuk Blog ini, dan bagi siapa saja yang berkunjung di blog inil. Silahkan di jemput di blog saya, saya akan sangat berterima kasih sekali jika award nya dijemput dan disebarluaskan.

    Salam hangat....

    ReplyDelete
  12. yah emang kasian klo udah gratis tapi banyak dari orang tua yg tidak mengerti.. :(

    ReplyDelete
  13. Meaang demikianlah pendidikan di Indonesia, tetapi nggak semua demikian sob di sekkolahku selain ada dana bos ada dana gratis dari Pemda propinsi sulawesi selatan dan Alhmadulillah nggak ada lagi namanya beli-beli lks karena semua buku pelajaran ditanggung oleh kedua dana tersebut dan memang di kabupaten kami sekolah yang jual LKS di tindaki oleh DIKPORA

    ReplyDelete
  14. di negara kita ini apa saja diduitkan, apalagi yg bersifat menarik banyak orang, nah klo masalah pendidikan sampe gratis, kekna pemerintah gakan rela tuh, soalnya gakan ada pemasukan bwt mereka, sungguh teganya klo seandainya pemerintah sampe ga pduli sama masa depan anak bangsa ck ck ck ...

    ReplyDelete
  15. ini sesuai dengan judul postingan ku "tanya kenapa?" hee..he..

    masalah pendidikan ya, seharusnya orang tua tidak perlu lagi memikirnya biaya pendidikan anak-anak, karena sudah ada BOS, dan lagian amanat UU supaya pemerintah daerah mengalokasikan APBD 20% untuk pendidikan, jadi tidak adalagi alasan untuk tidak sekolah bagi anak-anak.

    dan lagian UUD telah mengatakan "setiap warnga negara berhak mendapatkan pendidikan" jadi kalau masih ada yang takut karena masalah bianya memang perlu dipertanyakan.

    seharusnya kejadian2 seprti yang ditulis diatas tidak adalagi didunia pendidikan kita

    syukur ditempat aku pendidikan udah gratis.

    good post bro...

    ReplyDelete
  16. Ada satu daerah di Indonesia yang mana Pemdanya mampu memberikan pelayanan pendidikan yang baik bagi warganya. Jembrana namanya. Satu hal yang jadi inti dari pelayanan pendidikan gratis yaitu adanya komitmen dari pemimpinnya. Kalau mau pasti bisa.

    ReplyDelete
  17. Sangat miris memang melihat berita d televis yg memberita kan anak2 bunuh diri hanya dikarna kan tidak mampu membli buku atau apa lah permasalahannya...ini smua seharusnya meyentil hati nurani pemerintah khususnya dlam bidang pendidikan...memang sob sekolah katanya gratis tapi itu ga smuanya gratis..sperti buku2,seragan nyatanya mash banyak yg harus blh...hey pemerintah ke mana aja loe jgn pura2 buta dan tak mendengar keluhan nasib anak bangsa.

    ReplyDelete
  18. pagi sob..
    hmmm andai saja pendidikan di negeri ini bisa digratiskan seperti yg selalu di gembar gemborkan tentu setiap anak dari seluruh lapisan masyarakat bisa memiliki kesempatan untuk maju. semoga ini menjadi perhatian pemerintah kita
    Have A nice weekend

    ReplyDelete
  19. Waaa.. iya emang rada aneh. Ngomongnya aja gratis tapi pasti ujung-ujungnya ada pengeluaran buat ini-itu.. ckckck... kapan rakyat miskin bisa makmur?

    ReplyDelete
  20. @ Cerita Hujan: Wah makasih Sob..... aku cuma sedikit prihatin+miris aja denger berita tentang suramnya pendidikan terus mewarnai halaman surat kabar dan page2 Portal Berita Online Dan semoga berita2 itu ga akan ada lagi....Setuju... mending kita mulai dari diri sendiri karna klo nungguin pemerintah ga tau kapan Pendidikan bisa beres dan ga menjadi beban masyarakat..... yupz gpp koQ...Happy Sunday.. :)

    @ Manchester United Tech: aku harap juga gtu Sob... semoga Pemerintah bisa lebih perhatian sama bidang pendidikan ya Sob...

    @ Arez_Reza : Wah bener tuh Sob....Ironi ditengah negara sebesar ini Pendidikan justru membuat orang susah..... iya juga ya coba klo hasil korupsi bisa disumbangin untuk pendidikan kayanya lebih bermanfaat dan ga dosa juga tuh hhe....OK ntar aku balik ke BLogmu Sob.. thnx..

    @ Lusi: Ocre.... Slam knal yach... :)

    @ mixedfresh : kayanya sih gtu Sob.... kurang ada sosialisasi tapi ya itu tadi akhirnya mesti beli LKS yang jadinya ya ga gratsi juga walah2 hhe...

    @ iplock: sama sob jaman gw sekolah juga gtu... padahal klo dipikir LKS kan cuma penunujang ya Sob....sama gw harap gtu biarpun sama kaya sobat gw juga ragu hhe..

    @ Sudinotakim: aku harap begitu Sob...makasih .. :)

    @ zoomx Satriyo: Pendidikan yang terpelihara dalam arti apa nie Sob? hhe.... OK ntar aku mampir balik ke blognya Sobat...

    @ anggasona: nah, itu yg penting ga usah banyak wacana yg penting kan tindakan ya Sob... OK Happy blogging juga Sob..

    @ Ozzys Blog : wah bener tuh Sob... kayanya semangat Ki hajar dewantara emank udah terlupakan dan bener kata sobat banyak tenaga pengajar yg lebih nyari materinya dar pada kecerdasan putra-putri bangsanya,,,iya juga tuh bener biarpun jarang aku juga pernah denger guru merkosa muridnya..DAn masalah pemberitaan bener juga tuh Sob selalu berita ga bermutu yg ditayangkan hhe..Wah bener tuh kata2 terakhir Sob... seharusnya jagan diwajibkan tapi boleh tidak memiliki atau boleh juga Fotocopy....untungnya ya Sob Rahma belum bunuh diri hhe...OK makasih nie ulasannya Sob...slam Blogger Juga....

    @ deasy: wah bener tuh...klo moral pemimpinnya aja jeblok sampai kapanpun ya ga bisa maju ya Deasy hhe...welcome...

    @ Suara Petualang: bener tuh... banyak orang2 yang ga mampu kepengen banget untuk sekolah kenapa Sahabat yanga mampur justru malah males Sekolah...OK Makasih Awardnya Sob.. ntar aku ambil...

    @ aishi lely: Mungkin sosialisasinya kurang Sob..

    @ munir ardi : wah klo Gtu daerah sobat cukup baik dalam hal pendidikan... sampe2 Pemda ikutan membantu.... salut aku.. dan yg terpenting LKS ga wajib dan udh ditangung.. thnx 4 share Sob..

    @ oempak: Pemasukan kan udah ada dari pajak Sob..seharusnya sih biarpun pendidikan Gratis ya pemerintah ga rugi juga...

    @ rizal : iya ya .. kita samaan Sob hhe.... itu dia Sob...seharusnya sesuai peraturan dan UUD emank begitu... Smoga berita kaya gini udah ga ada lagi Sob...Thnx Brow....

    @ Dodi Faedlulloh : setuju Sob.. kaya postingan sobat kmaren ya Sob... klo mau pasti bisa bener tuh :)

    @ ariefborneo : iya bener tuh Sob...biarpun wacananya gratis tapi seragam dan buku tetep bayar jadi ga bisa dibilang gratis dan pertanyaan yg tepat..dimana mereka?

    @ Bunglon Blog Indonesia: aku masih berharap kaya gtu Sob.. smoga aja pemerintah ikutan mendengar.....have a nice weekend too Brother...

    @ Nuy : wah nuy ikutan jug aya hhe... iya tuh...Pemerintah kita emank pada bisanya cuma nyusahin rakyat kecil....untuk makmur... Kakak ga bisa koment... soalnya kakak masih ragu NUy...

    ReplyDelete
  21. Pendidikan indonesia yang berkuasa emang uang, label gratispun cuma sekedar label, tapi toh di dalam juga bakl ada pungutan uang buat macem macem.. ckcckc.. semoga Allah memberikan yang terbaik buat pendidikan di Indonesia,

    ReplyDelete
  22. Berita 'semacam ini' ini tampaknya 'layak tayang' di media televisi. Kami prihatin dengan kejadian seperti ini. Tugas pemerintah memang berat. Tidak mungkin pemerintah bertindah seperti malaikat. 100 % benar tidak ada masalah di lapangan. Mesti ada bias dan permasalahan di tingkat bawah atau masyarakat. APBN dan APBD paling tidak mengalokasikan anggaran minimal 20 % untuk bidang pendidikan. Wajib Belajar 12 Tahun. Sekolah gratis. Tentunya seragam, buku, tas dan sepatu ditanggung oleh orang tua/wali murid. Memang banyak juga orang tua yang kondisinya miskin, sehingga berat bagi mereka untuk menyekolahkan anaknya. Kasihan sekali si anak tadi yang sampai putus asa dan bunuh diri. Tugas seluruh komponen bangsa ini untuk membangun Indonesia yang maju dan sejahtera sesuai porsi dan peran masing-masing. Tidak bisa semuanya ditumpahkan kepada pemerintah saja. Guru hendaknya juga harus bijak dalam mengambil suatu keputusan. Kasihan juga si murid sampai dipulangkan. Kapan Indonesia mengalami kemajuan sehingga makmur dan sejahtera rakyatnya ? Mengapa kita tidak mencontoh langkah China si raksasa ekonomi dunia ? Dulu China juga miskin seperti kita, namun sekarang mereka melesat jauh meninggalkan kita. Penduduk mereka satu miliar lebih, namun tetap bisa meraih kemajuan dengan cepat.

    ReplyDelete
  23. makannya.. dari ada hura-hura mendingan shodakohin tuh uang!

    ReplyDelete
  24. Pendidikan oh pendidikan, masih menjadi momok yang mengerikan.
    Pemerintah harus bener2 menangani masalah ini agar gak kejadian lagi nih.

    ReplyDelete
  25. Pendidikan !!! masalah klasik yang berputar2 diantara rakyat miskin dan tenaga pengajar yg sama2 kurang diperhatikan secara layak oleh negara! dan lebih menyedihkan ketika berita2 sbg akibat diatas tidak juga mengganggu "TIDUR" sang "BOS-BOS". Nice posting.

    ReplyDelete
  26. mantap postny,
    tmpt aq jg ad yg sprt ini, tp gak ad yg sampai bunuh diri.
    tp putus sekolah banyak

    ReplyDelete
  27. bener2,,,
    miris, n tragis banget,,,
    ya,,,,

    emang bener tu tanda tanya mesti dgantung besar2
    biar bisa diliat ama tu **********

    hihihihi

    ReplyDelete
  28. Pemerintah harus lebih proaktif dalam menangani kejadian seperti ini.... Siapa yang disalahkan ?? menurut saya ya semua lapisan, baik dari pemerintah sendiri, orang tua, tetangga, dan semuanya. Mari semua bahu membahu untuk mewujudkan Indonesia yang penuh dengan Ilmu pengetahuan, akhlaq, dan tanggung jawab.

    ReplyDelete
  29. kalau dari pemerintahnya dah cukup bagus kayanya, tp dr pihat sekolah sendiri, kl dulu dengan menggunakan istilah spp, sekarang pakai istilah infaq "guru bilang kalau anaknya ingin penter y harus mau berinfaq" cp' deh. harusnya yg patut d contah adalah salah satu sekolah d bayuwangisebagai biaya sekolah bisa bayar dengan sayur, yg lebih hebatnya lgi dr sekolah tersebut menggunakan 3 bahasa dalam percakapan dilingkungan sekolahnya, lebih luar biasa lagi ada beberapa sisswanya yg dari negara tetangga malaysia

    ReplyDelete
  30. fenomena bunuh diri memang sudah merajalela nih.

    ReplyDelete
  31. Mungkin kejadian2 spt merupakan salh satu refleksi hitam dr kinerja pemerintah di bdg pendidikan...
    sangat menyedihkan!!

    ReplyDelete
  32. sry sob gak pernah mampir nie,cz ngurusin banyak kerjaan,jadi gak sempat,memang anak seperti itu kasian juga ya koq bisa melakukan seperti itu,nice info...

    ReplyDelete
  33. Kalo menurut aku, mungkn pemerintah udah cukup bagus deh daripada yang lalu2..biaya BOS bner2 bisa diterapin. SD, SMP, dan sederajatnya di sini, di kampung aku udah gratis, alias gak ada iuran bulanan (SPP) sama sekali..aku juga malahan udah pernah nyicipin enaknya sekolah di SMP yang bner2 gratis karena udah ada biaya BOS..yang jadi masalah justru dari oknum2 disekolahnya yang masih aja trus2an nyari celah untuk dapetin duit dari siswa2nya..
    kalo masalah2 bunuh diri gitu, menurut aku lebih ke pengaruh lingkungan sama keluarganya juga ya . .

    ReplyDelete
  34. Kejadian spt itu memang nyata karna dulu anak tetanggaku kelas 5 SD jg nekad bunuh diri karna malu diejek teman2nya dan perlakuan kasar sang guru. Padahal tdk miskin2 amat cuma secara psikologi dia sudah tertekan. Kasihan gan..
    Entahlah dunia pendidikan sekarang seperti kejar setoran saja. Kurang perhatikan anak didiknya.

    ReplyDelete
  35. wah parah juga ya gak diijinin sekolah sampe bunuh diri

    baru tau ni beritanya dari sobat

    ReplyDelete
  36. Tidak sedikit memang para pendidik memperlakukan murid" nya seperti "sampah".. Kalau merasa tidak mampu meng handle murid yang mungkin nakal/bodoh/ dan lain sebagainya yah mending ndak usah jadi pendidik ajah deh. Seperti tidak pernah mengerti bagaimana perasaan seorang murid yang tertekan karena ulah dan cara didik dari pendidik yang tidak punya etika. Apalagi sampai melakukan pengusiran murid dari sekolah hanya karena tidak/belum membayar kewajiban... Mestinya kan bisa diomongkan baik-baik ama pihak orangtua murid. Hmmmm... *sambil tarik nafas*

    ReplyDelete
  37. iya nih..pendidikan masih belum jadi prioritas utama walaupun diklaim salah satu yg diutamakan dalam APBN.. tapi kenyataannya masih belum nyata...

    ReplyDelete
  38. pertama:

    yg saya pikirkan: postingan baru diluncurkan, komentar sdh segini byk. Gimana caranya mas Ferdinand?

    Kedua:

    Soal pendidikan. Saya pribadi sudah "melipat" semua ini. Semua pembicaraan kita = "mansturbasi". Saya tdk marah, tp itulah wajah pendidikan kita. Di balik kata itu tersembunyi kata lain yg bernama: "uang dan plitik" Tdk lebih.

    Kita mgk senang ada bantuan dari pemerintah, ada bantuan pedidikan, ada bantuan dari kesehatan. Tp jgn lupa! kata "bantuan" itu hanya kita yg mengartikannya sbg "bantuan". Tp bagi mereka, kata "bantuan" itu = "umpan".

    Tp sbg bahan renungan dn diskusi bolehlah buat "olah raga otak". Tp jgn lupa, menjelang tidur kalikan semuaya kembali dgn nol. Agar tidur kita nyenyak. Dan blogging tetap lancar!

    ReplyDelete
  39. Tentang LKS jadi ingat teman sekelas sy SMP. Gara2 gak beli LKS d suruh berdiri d dpn kelas. krn klo gak beli LKS harus nyatat terlebih dahulu bab yang akan d pelajari d skull, dengan meminjam LKS temannya dulu. ada2 saja...

    Sebenarnya pendidikan gratis itu harus dari pemimpinya terlebih dahulu, klo ada niat dan usaha pasti bisa. Klo hanya memikirkan diri dan family kpn bisa maju bangsa ini. kadang pemimpin sudah Punya niat dan Usaha, Tetapi mlah orang-orang yang dibelakangnya yg bermain. Kelihatannya hal seperti ini sudah bawaan bangsa.

    Pendidikan seharusnya bisa gratis

    ReplyDelete
  40. ya gan, kok kyknya ni kasus agak gmana gtu, bsa sp bunuh diri, jd agak kurang percaya dg kegratisan yg digembor2kan pemerintah, toh kyknya ga sepenuhnya gratis, untuk sebagian orang kyknya juga belon cukup kalo sekedar GRATIS dalam sekolah saja, toh mereka ga hidup untuk sekolah, tp utk makan juga, kyknya kurang nyiprat- bahasa populernya spread-ny kurang gamana gtu, yang merasakan cuman sebagian orang saja, sekolah gratis tapi buku,seragam,dll tetep mbayar kyknya ya..... jadi bagi sebagian sesorang yg dikatakan sbg golongan tdk mampu ya kyknya kurang berpengaruh, mungkin ada sistem lain selain sekolah gratis...... tapi memang dah nasib.......

    ReplyDelete
  41. ya bgitulah potret bangsa sayah ini,,,
    pendidikan oh pendidikan...
    berat memang ketika kita bicara tentang sistem pendidikan di negara sayah ini...

    dulu sayah ga pernah mau beli LKS,,,
    meskipun bapak sayah mampu,,,
    sayah ga beli karena syah ga mau dipaksa membeli,,,dulu sekolah sayah juga mewajibkan,,,

    tapi bodo amat,,,
    sayah dimarahi guru2 sayah,,,tapi ga sampai diusir,,,mungkin gurunya takut ama sayah kali,,,
    hehehehehehe...

    yang jelas sayah selalu membuktikan pada guru sayah bahwa tanpa LKS,,,sayah mampu bersaing dengan kawan2 sayah...

    ini tulisan sayah tentang dunia pendidikan,,,
    siapa tahu ada yang mau baca...

    http://menporsi.blogspot.com/2010/07/apa-yang-salah-dengan-konsep-r-sbisbi.html


    http://menporsi.blogspot.com/2010/06/sebuah-tulisan-usang-yang-ingin-saya.html

    sampai sekarang sayah masih berharap ada pemimpin dan wakil rakyat yang mau bekerja dengan gaji hanya 2jt saja...
    segala macem tunjangan di pake untuk pendidikan...

    seperti negara XXX(sayah lupa tapi yang jelas asia),,,para anggota dewan dan kabinet@,,,bersedia hanya menerima 30% dari gajinya,,,serta segala tunjangan dan fasilitas buat mereka tidak digunakan dan dijual rame2,,,untuk warga miskin dan pendidikan...

    kapan ya negara sayah tercinta ini bisa seperti itu...

    ReplyDelete
  42. Dulu buuku paket masih bisa di pakai oleh adik kelas dst turun temurun, tapi sekarang tiap tahun sudah harus beli yang baru,apakah buku kemaren itu sudah basi sudah gak bisa di pakai lagi, apalagi dengan LKS yang mewajibkan para siswa harus memilikinya jika tidak/belum beli siswa tidak boleh mengikuti pelajaran sekolah..
    SE7 sob Pemerintah mestinya lebih peka dan perduli .....

    ReplyDelete
  43. aku juga heran
    padahal anggaranya utk pendidikan sudah ber triliun triliun
    tapi pendidikan masih saja mahal
    kemanakah uang itu
    ?

    selamat pagi blogwalking
    :D

    ReplyDelete
  44. Ah,elah...
    Ga adil yak...
    Pendidikan sekarang kayaknya cuman diperuntukkan buat orang berduit duank....

    Coba kalo biaya skola ga terlalu mahal...
    Rakyat Indonesia pasti ga da yang bodoh,
    karna semuanya bisa menikmati pendidikan!

    ReplyDelete
  45. klo menurut q Pend. Indonesia sangat miris.. System-nya perlu d rombak abis.. udah mahal.. dapat-nya itu2 doank..

    menurut q sedari dini sudah d bekali keterampilan.. jd jika ada anak yg putus sekolah setidak-nya dia sudah mempunyai bekal keahlian.. memberikan-nya pun jangan setengah2 (terkesan pelit) q pecaya anak pasti udah siap menerima-nya (jika perlu 1 hari 1 mata pelajaran HAHAHA ^_^).. liat aja sekarang anak berbakat Indonesia.. Sangat mencengangkan bukan (orang dewasa pun belum tentu bisa).. dan masih banyak lagii yg perlu d rombak.. tdk hny system tp SDM dan Sekolah itu sendiri

    ReplyDelete
  46. HALAAAAH..BULSSHITEEERS ITULAH PEMERINTAH....,YANG PINTER MAKIN PINTER,,YANG OON MAKIN OON...!!!

    heheheeh pisss..pisss...gw dateng2 langsung PANAAS

    ReplyDelete
  47. orang bilang tanah kita tanah surga, mo sekolah susah.. semua tergantung dari leadershipnya, baik di pusat maupun di daerah-daerah.. ane paling esmosi kalo liat anak putus sekolah gara-gara bisa tuku buku..
    mau jadi apa negeri ini... sorry baru o.l ... kabuurrr

    ReplyDelete
  48. gara-gara ga bisa tuku buku maksude...* gara-gara ikutan kesetrum* :D

    ReplyDelete
  49. itulah yg sering di gadang''kan oleh pemerintah....sekolah GRATIS!
    memang benar sekolahnya tak dipungut bayaran tapi seperti contoh di atas murid tetap di bebankan untuk membeli semacam LKS,seragam,sepatu,buku tulis....
    seandainya sekolah bisa gratis total datang kesekolah hanya untuk belajar.kemungkinan tak ada lagi kasus basyir,kasus nabila...dan kasus'' lainnya...

    ReplyDelete
  50. Miris sekali ceritanya.. Semoga hal-hal diatas ga terjadi lagi.. Oh iya sob, bisa ga banner saya dipasang ulang? Soalnya kan saya pake pict.com yang versi trial. nah sekarang masa trialnya udah habis, jadi gambarnya ga bisa ke load deh.. Mohon pasang ulang ya sob.. Maap komentarnya disini.. Hehe..

    ReplyDelete
  51. emang pendidikan sekarang semakin sulit masuk logika tapi mau gimana lagi, kadang ortu juga harus ngalah daripada anaknya ga sekolah. ya mau ga mau, banting tulang buat nyiapin masa depan anaknya biar tambah cerah -.-" duh gimana nasib aku pas jadi ortu ya?

    ReplyDelete
  52. basyir saya sempet lihat juga tuh di berita, bocah yang malang..
    ya seperti itulah cerminan sekolah gratis diindonesia.. seharusnya perlu menjadi pembelajaran yang berharga seorang bocah basyir begitu semangatnya keinginan sekolahnya, dan akhirnya di akhiri dengan tragis.

    ReplyDelete
  53. Wah memang bener2 perlu di perhatikan soal biaya sekolah oleh pemerintah ya sob biar gak terjadi kasus2 seperti di atas...Btw isuk isuk ngombe opo to mas keto'e lezat men...

    ReplyDelete
  54. Semoga pendidikan di Indonesia semakin membaik... amin..

    ReplyDelete
  55. government should seriously deal
    with his administration in terms of
    education so that people less
    fortunate are not burdened by his
    brother ... I again visited

    ReplyDelete
  56. Kunjungan malam sob...Wah kemana aja nih dah 3 hari kok signal nya gak ada...Lg sbk ya...Moga urusan nya cpt slsai dan bisa ngeblog lagi...

    ReplyDelete