Setelah sebelumnya saya menulis tentang wafatnya sang Juru Kunci Merapi, Mbah Maridjan. Kini Seluruh Staf DJ Site(saya doank), ingin kembali menyampaikan turut Berduka Cita atas meninggalnya salah satu redaktur(wartawan) VIVANews.com, Yuniawan Wahyu Nugroho. Yuniawan yang akrab disapa Wawan ini Meninggal di kediaman Juru Kunci Merapi, Mbah Maridjan.
Sebelum kepergiannya, Wawan sempat meng-sms Wapemred VIVAnews.com pada pukul 17.05 WIB dan mengatakan klo beliau masih menunggu Mbah Maridjan yang sedang menunaikan Ibadah Shalatnya(Karena perbedaan waktu, Yogyakarta pada saat itu sedang memasuki waktu Shalat).
Awalnya, Wawan memang bertujuan untuk mewawancarai Sang Juru Kunci Merapi yang memang terbiasa tidak mengikuti himbauan pemerintah agar mengungsi. Namun, diketahui bahwa Wawan sudah sempat meninggalkan Puncak Merapi dan turun kedaerah yang cukup aman, dan baru kemudian kembali naik ke atas dengan Tujuan Mengajak Mbah Maridjan turun(Mengungsi). Jadi dalam hal ini, Wawan tidak dalam rangka berburu berita.
Namun, beberapa saat kemudian setelah saling bertelepon dengan rekannya, di kediaman Mbah Maridjan, terdengar suara orang-orang yang berteriak "Api.. Api" dan seketika itu pula hubungan telepon terputus. Rekan Wawan yang penasaran menghubungi Redaksi VIVAnews untuk meminta keterangan dan akhirnya redaksi VIVAnews meminta bantuan kepada rekan-rekan Dompet Dhuafa untuk mencari Wawan.
Dan tepat pukul Pukul 22.42, VIVAnews mendapat telepon dari Iman Surahman, aktivis Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa yang menegaskan Kepergian Sang Redaktur. Berikut pernyataan Imam yang saya kutip dari VIVAnews.com : "Benar atas nama Yuniawan Nugroho, lahir di Blora, mohon diikhlaskan saja, Wawan sudah meninggal dunia".
Selain dari Imam Surahman, kepastian meninggalnya Wawan juga diketahui dari stasiun televisi Metro TV yang mendapatkan gambar langsung jasad Yuniawan beserta identitasnya. Tayangan itu memastikan, pakaian dan sepatu yang terlihat pada jasad adalah milik Yuniawan.
Wawan yang dilahirkan 1 Juni 1968 ini akhirnya harus menjadi korban tewas akibat sapuan abu vulkanik Merapi. Dan pada titik ini, wartawan seperti Yuniawan Wahyu Nugroho berlaku sebagai lazimnya manusia yang mesti menolong ketika ada manusia lain terancam jiwanya...
Biarlah satu lagu Dari Steven 'N Coconuttreez mengantarkanmu kepusara terakhir....
Dan harus kuakui
Aku kehilangan
'Ku kehilangan saat bersama
Saat kita pernah berbagi rasa
Tak bisa kupungkiri
Aku kehilangan
'Ku kehilangan keseimbangan
Dan perih yang tak tertahankan
Aku tak berdaya yee...
Kau yang slalu ada
Harus terpisahkan...
Berangkatlah dengan tenang
Bawa sebersit senyuman
Doa ku panjatkan
Selamat jalan kawan
Selamat Jalan Kawan.....
Innalillahi wa innailaihi rajiun, sesungguhnya setiap yang bernyawa akan mengalami kematian
ReplyDeletea/n seluruh kru aLamathuR.com (saya sendiri..) turut beduka cita atas peristiwa ini..
ReplyDeletesemoga segenap keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi ujian hidup ini.. amin..
Ikut berduka cita untuk reporter vivanews dan juga Mbah marijan serta korban2 gunung merapi...Semoga diberikan kekuatan untuk para korban bencana gunung merapi ini.
ReplyDeleteinnalillahi wa inna ilaihi roji'un
ReplyDeleteselamat jalan juga untuk Raden Mas Penewu Surakso Hargo, berkurang lagi seorang figur yang mempunyai dedikasi tinggi dalam pengabdian
kalo baca kisah bencana merapi.. ane jadi ingat teknonik Bantul lagi.. wis lah.. wegah ngingatnya.. anugrah dan bencana adalah kehendak-Nya
Innalillahi wa inna ilaihi rooji'uun
ReplyDeleteTurut sedih dan turut berbela sungkawa
Semoga diterima segala amal kebaikanmu Kawan, dan semoga di ampuni segala kesalahan dan khilafmu.
Selamat jalan, Kawan...
Do'a kami para blogger menyertaimu...
Inilah wujud pahlawan yg sebenarnya daripada pahlawan di angkat SBY ( SuBandiyah Yahuddd...)...mati dlm rangka membantu sesama, yakni alm mbah maridjan....Innalilahi...
ReplyDeleteturut berduka cita...
ReplyDeletesemoga mala ibadah nya di terima.....
Semoga arwahnya tenang di sisi Tuhan YME, dan keluarga yg ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran...
ReplyDeleteah, beberapa temen gw yang nge-twit harus membaca blog ini untuk menunjukkan bahwa kematian bukanlah sebuah senda gurau.
ReplyDeletegw turut berduka cita. selamat jalan sobat!
Selamat jalan Pak wartawan, dalam menjalnkan tugas engkau berpulang...
ReplyDeletesemoga TUHAN menempatkan di tempat yang sebaik-baiknya, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan kesabaran...
Semoga semua jasanya tetap terkenang dan arwahnya di terima di sisiNYA. amin..
ReplyDeletesemoga amal baiknya menjadikan surga bagi tempatnya di sana..amin..
ReplyDeleteTurut berduka cita juga sob..
ReplyDeleteSelamat hari Blogger Nasional juga..
Pray For Indonesia..
turut berduka, semoga diterima disisinya
ReplyDeleteTurut berduka.
ReplyDeleteSemoga aja arwah beliau dan semua yang turut menjadi korban dapat diterima disisi-Nya.
Amin.
padahal niatnya pengen ngajak mbah maridjan turun ya.. :(
ReplyDeleteInnaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uuna.
ReplyDeleteturut berduka cita kepada semua korban, semoga mendapatkan tempat terbaik disisinya dan keLuarga yang ditinggaLkan diberi ketabahan daLam menghadapi semua ini. amin.