Entah apa yang ngebuat saya pengen banget nulis postingan tentang "Lagu Anak-anak" hari ini. Dibilang prihatin, jujur saya sedikit prihatin, apalagi tiap kali saya nyetel TV pas liburan sekolah kaya gini, pasti lagunya Tasya yang Libur Tlah Tiba masih jadi lagu kebanggaan yang dipake sama stasiun-stasiun TV (swasta dan nasional) untuk ngabarin berita-berita tentang liburan sekolah :)
Nggak tau karena emang udah nggak ada lagu anak-anak lainnya, atau emang si Tasya-nya yang masih belum mau ngalah untuk ninggalin dunia anak-anak *peace ya Tasya haha... Yang pasti, tiap kali saya inget, klo dulu banget di Indonesia pernah ada sebuah acara anak-anak bernama "Tralala Trilili" (dan acara anak lainnya tentu), sembari bengong, kadang saya berharap acara-acara kaya gitu bisa kembali dinikmati oleh anak-anak Indonesia saat ini.
Ya... paling nggak, anak-anak yang umurnya masih 7 tahun kebawah nggak perlu terlalu sering denger lagu-lagu bertema cinta, galau, tersakiti, terkhianati, dan temen-temennya itu lah, apalagi tiap kali saya punya kesempatan untuk nonton acara-acara musik yang tayang pagi-pagi buta di beberapa stasiun TV, saya selalu denger becandaan-becandaan tabu yang kayanya masih agak ambigu untuk bisa dimengerti sama anak-anak. *menurut saya lho ya
Hem... Entah zamannya yang emang udah bergeser, atau justru pengelola zaman-nya yang lebih milih ngalah untuk ngurangin jatah acara dunia anak dan ngegantiin acara-acara anak itu ke acara-acara hiburan lain yang kadang justru nggak jelas dan lebih keliatan kaya acara-acara gagal, ya... like sinema-sinema laga disalah satu stasiun TV swasta lah haha...
Yang pasti, kadang saya kasian ngeliat anak-anak sekarang justru jarang yang suka sama acara-acara kartun like Hunter X Hunter, Slam Dunk dan teman-temannya itu. Bahkan pernah suatu ketika, pas saya lagi maen ke rumah temen, ada salah seorang keponakan dari temen saya ini, yang ketika ditawarin untuk nonton film Madagaskar *pada tau kan? justru lebih milih untuk nonton film bergenre "Pocong" #GUBRAK!!! padahal saya yang udah gedenya segini aja lebih milih nonton Madagaskar lho ketimbang nonton film "Pocong yang kadang sering agak Cabul dan ceritanya nggak jelas"
Wes lah, di Cut sampe situ aja obrolan tentang pocong barusan haha...
Yang pasti, biarpun saya sadar, saya bukan CEO atau pemilik salah satu stasiun TV swasta yang bisa ngatur jadwal acara anak sesukanya, bahkan saya juga belum bisa ndiri-in taman main dan taman baca anak yang bisa dipake secara gratis dan sesukanya sama anak-anak *suatu saat mungkin klo anda mau meng-amini. Tapi sebagai seorang serabutan yang nggak pengen ngeliat anak-anak sekarang jadi "dewasa" sebelum waktunya, minimal saya pernah nulis sebuah harapan dan berusaha untuk ngewujud-in harapan itu, yupz, harapan sederhana agar anak-anak bisa kembali menikmati dunia asli mereka... :)
Postingan ini terinspirasi dari Komunitas Mari Nyanyi, yang rela kerja Gratis untuk ngebuatin lagu-lagu anak. Dan klo mau, anda pun bisa ikut membantu mendistribusikan lagu-lagu anak di situs tersebut (marinyanyi.com) dengan mendownloadnya dan mem-burningnya ke CD kosong serta memberikannya ke TK, SD serta panti-panti asuhan :)
Nggak tau karena emang udah nggak ada lagu anak-anak lainnya, atau emang si Tasya-nya yang masih belum mau ngalah untuk ninggalin dunia anak-anak *peace ya Tasya haha... Yang pasti, tiap kali saya inget, klo dulu banget di Indonesia pernah ada sebuah acara anak-anak bernama "Tralala Trilili" (dan acara anak lainnya tentu), sembari bengong, kadang saya berharap acara-acara kaya gitu bisa kembali dinikmati oleh anak-anak Indonesia saat ini.
Ya... paling nggak, anak-anak yang umurnya masih 7 tahun kebawah nggak perlu terlalu sering denger lagu-lagu bertema cinta, galau, tersakiti, terkhianati, dan temen-temennya itu lah, apalagi tiap kali saya punya kesempatan untuk nonton acara-acara musik yang tayang pagi-pagi buta di beberapa stasiun TV, saya selalu denger becandaan-becandaan tabu yang kayanya masih agak ambigu untuk bisa dimengerti sama anak-anak. *menurut saya lho ya
Hem... Entah zamannya yang emang udah bergeser, atau justru pengelola zaman-nya yang lebih milih ngalah untuk ngurangin jatah acara dunia anak dan ngegantiin acara-acara anak itu ke acara-acara hiburan lain yang kadang justru nggak jelas dan lebih keliatan kaya acara-acara gagal, ya... like sinema-sinema laga disalah satu stasiun TV swasta lah haha...
Yang pasti, kadang saya kasian ngeliat anak-anak sekarang justru jarang yang suka sama acara-acara kartun like Hunter X Hunter, Slam Dunk dan teman-temannya itu. Bahkan pernah suatu ketika, pas saya lagi maen ke rumah temen, ada salah seorang keponakan dari temen saya ini, yang ketika ditawarin untuk nonton film Madagaskar *pada tau kan? justru lebih milih untuk nonton film bergenre "Pocong" #GUBRAK!!! padahal saya yang udah gedenya segini aja lebih milih nonton Madagaskar lho ketimbang nonton film "Pocong yang kadang sering agak Cabul dan ceritanya nggak jelas"
Wes lah, di Cut sampe situ aja obrolan tentang pocong barusan haha...
Yang pasti, biarpun saya sadar, saya bukan CEO atau pemilik salah satu stasiun TV swasta yang bisa ngatur jadwal acara anak sesukanya, bahkan saya juga belum bisa ndiri-in taman main dan taman baca anak yang bisa dipake secara gratis dan sesukanya sama anak-anak *suatu saat mungkin klo anda mau meng-amini. Tapi sebagai seorang serabutan yang nggak pengen ngeliat anak-anak sekarang jadi "dewasa" sebelum waktunya, minimal saya pernah nulis sebuah harapan dan berusaha untuk ngewujud-in harapan itu, yupz, harapan sederhana agar anak-anak bisa kembali menikmati dunia asli mereka... :)
Postingan ini terinspirasi dari Komunitas Mari Nyanyi, yang rela kerja Gratis untuk ngebuatin lagu-lagu anak. Dan klo mau, anda pun bisa ikut membantu mendistribusikan lagu-lagu anak di situs tersebut (marinyanyi.com) dengan mendownloadnya dan mem-burningnya ke CD kosong serta memberikannya ke TK, SD serta panti-panti asuhan :)