Ngomongin tentang "The Arrivals", saya yakin ada satu dua orang diantara anda yang pernah nonton film dokumenter bertema konspirasi tersebut :) Dan klo saya minta anda (yang pernah nonton film ini) untuk ngasih review atau pendapat tentang film ini, saya yakin pendapat dan review anda pun akan tergantung dari "kepercayaan" anda masing-masing.
Itu kenapa, sebelum saya ngasih pendapat saya tentang film yang satu ini, saya mau supaya anda gak terlebih dahulu menghakimi kepercayaan orang lain, dan alangkah lebih baik menurut saya klo anda gak menelan isi film ini mentah-mentah, melainkan silahkan cerna sesuai dengan kepercayaan anda masing-masing, karena klo anda nonton film ini sampe tuntas, sebenernya pesan terpenting yang ingin disampaikan oleh sang pembuat film (Noreagaa dan Achernahr) adalah bahwa film ini bertujuan untuk membuat anda semua mencari persamaan ditengah perbedaan suku, budaya dan agama disekitar anda :)
Dan karena saya sendiri gak merasa mampu untuk mengomentari film ini dari sudut pandang agama, so saya hanya akan menanggapi film ini dari sudut pandang psikologi dan sosial, dan untuk urusan sudut pandang agama, saya udah minta dua sahabat saya yang mungkin bisa dibilang lebih ngerti untuk ngasih pandangan mereka dari sudut pandang mereka masing-masing (Islam dan Kristen). Dan berikut review atau pendapat saya beserta dua sahabat saya, yang lagi-lagi gak harus anda percayai atau tanggapi jika anda nggak ingin menanggapi apalagi mempercayainya :)
Komentar dari sudut pandang saya:
Pertama kali saya nonton film ini, kebetulan bukan karena saya tertarik sama isu konspirasinya, melainkan karena saya tertarik sama "kelangkaan" film ini yang tiap kali di upload ulang oleh siapapun pasti akan langsung lenyap dalam hitungan jam bahkan menit. Dan beruntungnya, saya bisa dapet versi HD dari film ini yang udah di Hardsub dalam Bahasa Arab, *widih sejak kapan kang lu expert di bidang Sastra Arab? ye, dengerin dulu sampe tuntas cuma karena saya hanya bisa baca dan agak-agak "baka" (bodoh) untuk urusan pengartian kata *GUBRAK!!!, akhirnya saya nonton film ini dengan subtitle bahasa Inggris yang udah di buat oleh seseorang yang saya gak tau siapa :) hingga akhirnya, saya dapet atau lebih tepatnya dikasih film ini dalam 2 Bahasa, yaitu Indonesia dan Malaysia oleh salah seorang kaskusers asal Riau, bernama Haris, yang saya pun gak kenal siapa dia. Untuk itu dipostingan kali ini, saya juga sekaligus mau bilang, Thank you so much atas pemberiannya brother :) semoga Tuhan Yang Empunya Segalanya membalas kebaikanmu berlimpah-limpah entah apapun kepercayaanmu :) Weh lha berarti sampean ndue 2 file tah? Yupz, tepatnya file pertama dalam bentuk HD yang udah di Hardsub dalam Bahasa Arab dan file kedua dalam bentuk MP4 yang masih bisa saya katakan layak tonton dalam bahasa Indonesia dan Malaysia, yang subtitlenya dibuat oleh Abu Yusuf (klo saya gak salah).
Dan sebelum nonton film ini, beda sama orang-orang yang mungkin udah ngebayangin tentang konspirasi seperti apa yang akan dibahas sama film ini, saya justru bolak-balik nye'croll isi folder yang memuat film ini dan takjub sama episode panjang film ini yang ternyata sampe 51 Episode (beserta intro dan Outro-nya), yang waktu itu satu hal yang saya pikirin cuma, gimana caranya saya bisa ngabisin film ini secepat mungkin, yang untungnya bisa kelar dan bisa saya review hari ini untuk anda semua *GUBRAK!!!
Dan waktu nonton episode-episode awal dari film ini (Bagian 1 dan 2), kebetulan saya udah gak terlalu asing sama kata freemasonry dan illuminati yang begitu banyak mewarnai isi film ini, karena sebelumnya, saya emank pernah baca dan nonton banyak film tentang dua kepercayaan yang kata orang-orang lebih cenderung memuja "setan" ini. Yang mungkin bisa saya sebut sebagai kepercayaan turunan dari agama Kabbalah (Agama Kuno yang dipercayai oleh orang mesir termasuk orang Israel yang saat itu ada dalam penjajahan mesir, yang inti utamanya adalah menyembah Matahari/ Si Mata Satu, atau bisa anda katakan Dajjal atau Antichrist :) Dan perlu saya perjelas klo Kabbalah itu bukan agama Yahudi, jadi agak salah klo ada penilaian bahwa Kabbalah itu adalah Agama Yahudi Kuno *dikatakan oleh banyak pakar arkeologi dan sejarah yang khusus menyelidiki tentang agama ini.
Dan inti pada Bagian 1 dan 2 dari film ini sebenernya adalah ingin mengatakan kepada kita bahwa baik secara sadar atau tidak, sebenernya mereka (Dajjal atau Antichrist yang menggabungkan diri dalam kepercayaan freemasonry dan illuminati ini) sedang mengontrol kita melalui media, dan segala sesuatu yang ada disekitar kita, termasuk bentuk arsitektur bangunan-bangunan dunia untuk kepentingan mereka. Tentu, kita gak harus nelen mentah-mentah pandangan mereka juga sih :) tapi untuk point, klo media itu gak sepenuhnya jujur dan dapat dipercaya, saya termasuk yang ikut mendukung pendapat itu, karena dari awal kemunculan TvOne contohnya, saya gak pernah denger ada satu berita pun dari TvOne yang memberitakan tentang Lumpur Lapindo hingga hari ini, padahal kita semua sama-sama tau klo pemilik perusahaan yang menyebabkan bencana Lumpur Lapindo ini adalah keluarga dari pemilik TvOne :) Dan itulah jahatnya media, dia bisa bener-bener jujur, atau bisa bener-bener nyembunyiin kejujuran dari kita. Tapi ya bukan berarti saya anti sama pemberitaan media juga sih hhe...
Sedangkan pada bagian-bagian selanjutnya, film ini, lebih kearah ingin membuat pikiran anda terbuka untuk bisa memilih mana yang layak dan mana yang tidak layak untuk dipercayai :) hingga sampai pada bagian akhir dimana film ini menginginkan para penikmatnya untuk memahami bahwa lebih penting untuk kita mencari sebuah persamaan ketimbang perbedaan...
Mungkin hanya itu komentar yang bisa saya kasih untuk film ini dan selanjutnya, akan disampaikan oleh dua sahabat saya, yang juga saya kenal melalui dua forum berbeda, yang kebetulan paham dengan bidang sastra Arab, Aram, Ibrani, serta Yunani dan tau tentang sejarah dari dua kepercayaan besar dunia ini :)
Komentar dari sudut pandang seorang muslim yang tidak ingin saya sebutkan namanya :)
"Singkatnya, saya sependapat dengan film ini dimana kita sebagai seorang muslim haruslah cerdas untuk menerima dan menangkap sebuah paham atau ajaran tanpa mengkompromikannya dengan keyakinan kita dan tentu tanpa perlu mencibir dan menghina orang-orang yang punya pemahaman berbeda dengan kita, contoh jelasnya seperti yang dipaparkan dalam film ini, bahwa yang merasa syiah tidak perlu menghina yang sunni, dan yang merasa sunni tidak perlu menghina yang syiah dan seterusnya. Karena kita sama-sama mempercayai Tuhan yang sama, yaitu Allah SWT yang pasti tidak menginginkan umatnya terpecah belah.
Dan bagian yang menarik dari film ini adalah bahwa film ini bisa sedikit menjelaskan perbedaan antara Yahudi dengan Zionis, karena Yahudi memang pure adalah sebuah kepercayaan atau agama, sedangkan Zionis lebih ke arah paham, yang mungkin agak salah jika disamakan dengan Yahudi sebagai sebuah agama. Itu kenapa, dari pada kita rame-rame mengkritik Agama Yahudi yang dianut oleh beberapa orang di Sulawesi sana, lebih baik kita mengkritik orang-orang yang duduk di pemerintahan yang katanya terpelajar dan beragama itu, agar mereka tidak secara sukarela menganut paham Zionis. Karena yang harus kita perangi bukan agama Yahudi, melainkan paham Zionis yang pasti kita sama-sama setuju bahwa paham itu sedang merajai dunia.
Dan untuk bukti-bukti yang dipaparkan dalam film ini, mungkin akan lebih baik jika beberapa bagian dipaparkan dengan lebih lengkap, atau mungkin sudah dibahas di film selanjutnya? saya kurang tau."
Komentar dari sudut pandang seorang nasrani yang juga tidak ingin saya sebutkan namanya :)
"Saya hanya ingin menanggapi beberapa hal terkait keyakinan saya yang disinggung dalam film ini, karena memang film ini lebih banyak mengambil sudut pandang Islam sesuai dengan keyakinan sang pembuat film, tapi tetap saya sampaikan penghargaan untuk si pembuat karena ada beberapa hal yang memang saya setujui tentang Iluminati.
Dan untuk hal-hal yang disinggung tentang ke-kristenan seperti, kenapa kami, orang Kristen beribadah pada hari minggu dan bukan pada hari sabtu (sabat) dan mengapa kami memperingati tanggal 25 Desember sebagai hari natal, saya kira tidak tepat jika dikatakan itu demi kepentingan dewa matahari :)
Pertama, untuk masalah Ibadah, perlu dipahami bahwa Umat Kristiani tidak menguduskan hari Minggu sebagaimana orang Israel menguduskan hari Sabtu, karena untuk kami semua hari sama baiknya dan tidak ada yang lebih suci dari pada yang lain. Dan alasan kenapa Umat Kristen beribadah pada hari Minggu adalah sebagai PERINGATAN (Anamnesis) akan hari kebangkitan YESUS KRISTUS (Almasih Isa). Dan yang penting disini adalah bukan masalah hari tapi masalah ibadahnya, karena jika ada ibadah pada hari senin pun maka saya akan beribadah pada hari senin.
Dan untuk Natal, kami pun tau bahwa beberapa kepercayaan kuno yang menyembah berhala menempatkan hari besar mereka pada tanggal 25 Desember, dan sebagai umat kristiani kami pun tau bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember. Ada yang menyelidiki bahwa Yesus Kristus lahir sekitar bulan September atau Oktober (bertepatan Hari raya Tabernakel/ SUKOT setiap tahun pada tanggal 15 bulan Tishri (Bulan ke-7, Ibrani, תִּשׁרִי - TISYREY/ TISHRI atau שְּׁבִיעִי - SYEVI'I). Tanggal 15 Tishri menurut kalender international (Gregorian).
Dan perlu diketahui, Alkitab tidak menulis tanggal kelahiran Yesus Kristus, namun Alkitab mengajarkan agar orang Kristen "memperingati" kelahiran, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Saya "memperingati" Natal pada 25 Desember meskipun Yesus Kristus tidak lahir pada tanggal tersebut, yang penting bukan tanggal berapa Yesus dilahirkan, melainkan sikap dan tujuan saya memperingati kelahiranNya.
Tidak ada anjuran dalam Alkitab untuk "merayakan" Natal, tidak ada anjuran untuk memasang pohon terang. Tetapi "Memperingati" kelahiran Yesus Kristus itu harus!."
Dan kira-kira itu tanggapan saya, dan dua sahabat saya yang tentu berasal dari sudut pandang kami masing-masing :) Dan penilaian sepenuhnya saya berikan kepada anda masing-masing, karena seperti yang saya katakan dipostingan sebelumnya, bahwa anda berhak untuk nggak sependapat dengan saya, juga dengan kedua sahabat saya itu, yang jujur sangat saya hargai kesediaan mereka untuk memberikan tanggapan untuk film ini :)
#TheArrivals #Film #Movie'sReview #Konspirasi
Ps: Untuk masalah link download silahkan cari ditempat lain semisal Youtube atau Indowebster karena saya liat udah banyak yang memberikan dan mengupload ulang film ini.
.
Itu yg kadang jadi polemik besar...perbedaan!...padahal ya intinya semua mahluk Tuhan, ga ada yg tau mana yg benar dan yg salah sebelum sampe di Padang mashar.....so...jadikan perbedaan itu keindahan..selama ndak bersinggungan dan menjadi beban..dari kita kok yg bisa..nurani..
ReplyDeletemembiarkan perbedaan itu serupa dengan menjadikan warna warni ceria...indah bukan?
ReplyDeletekemudian, pandanglah warna warni itu dalam satu bentuk yang utuh, yakni pelangi... :)
damainya dalam perbedaan dengan menghargai satu sama lainnya..sebab, hanya DIA Sang Esa yang satu dan sama yang kita sembah...
Pa kabar Ferdinand.. ehm BTW film arrivals ini mengangkat perbedaan diantara manusia, meskipun di sisi lain ada pro dan kontra tentunya..nampaknya film ini merupakan tontonan menarik terlepas dari semua perbedaan yang ada diantara kita "manusia". Different is such a beautiful thing isn't it? kita diciptakan berbangsa dan bersuku agar saling mengenal.. Thanks DJ-Nan dah share.
ReplyDeleteaku nonton banyak episode di sini. Sobatku Muxlimo yang upload video ini diblognya... Aku dan Muxlimo sama2 tidak setuju tentang jihad itu ngebom musuh.
ReplyDeletemakanya ada blogger yang mengagungkan osama bin laden langsung aku coba kasih penjelasan terus. dimusuhi ya sudahlah... sory jadi curhat
aku baru nonton sedikit dari the arrival
ReplyDeletePastinya semua orang memiliki pendapat yang berbeda termasuk saya.
ReplyDeleteFilm diatas tergantung kita mau memaknai apa.
:-D
masalahe, koneksi lemoot banget.. jane pingin dunlot hehehe
ReplyDeletesecara sekilas dari tulisan itu, intinya kerusakan pemikiran karena faktor ego manusia,
dari sisi kepercayaan ane, hidup adalah untuk saling melengkapi dan saya pegang dongeng simbah inyong yang masih kuingat :
kanjeng sunan kalijaga selalu pake baju selayaknya wong ndeso agar mudah berbaur dengan siapapun dan karena beliau merasa 'darahnya masih berwarna merah'
sehingga ane kadang sering ngakak sendirian ngliat tingkah jenis orang yang merasa 'paling hebat atau paling benar' kalo bisa mengalahkan atau menyalahkan yang lain, seolah-olah 'sudah bisa mengubah sebongkah tanah menjadi emas' :D
jadi pgn nonton
ReplyDeleteambil positif persamaan dan rangkul semua perbedaan agar menjadi keberagaman yang indah. . .
ReplyDeletejadi pengen nonton ne
ReplyDeletejadi pengen download ne