Pernah suatu ketika, saya denger ada seorang supir taksi ngomong gini ke temennya,
"Njenengan ngerasa gak sih, klo makin lama keadaan di Indonesia ini makin semrawut?"
Dan temennya itu bilang gini,
"Wah ... lha yo udah bukan semrawut lagi mas, ngenesi malah... wong berita tipi ae isi'ne Korupsi kabeh kok, ya nggak heran sing sugih tambah sugih, sing melarat tambah susah. Mbuh jek podo ndue hati opo ora?"
---
Dan dari kejauhan, saya cuma bisa ngeliat ekspresi "datar" dari si supir taksi yang keliatannya ingin meng-iya-kan pendapat kawannya itu... yang nggak lama kemudian, samar-samar saya denger mereka berdua mulai ketawa lepas dengan raut wajah yang sepertinya sama-sama enggan melanjutkan obrolan itu...
---
Sebagai orang awam yang nggak punya pendidikan terlalu tinggi, kadang saya punya pikiran sama kaya mereka, kaya "kenapa presiden kita cuma bisa bilang prihatin ketika beliau baca teks pidato didepan semua media berita yang sedang mempertanyakan kepemimpinannya?" sementara presiden dan PM dari negara lain bisa langsung mengambil tindakan bahkan langsung mengundurkan diri dan beberapa diantaranya bahkan lebih memilih untuk bunuh diri ketika mereka merasa sudah tidak mampu lagi memipin bangsanya. *disini saya nggak minta SBY mundur atau bunuh diri, tapi se-enggaknya beliau bisa ngasih respons yang lebih cepet untuk setiap peristiwa di negri ini
Atau kenapa satu-persatu selebritis di negara ini justru diusung oleh partai politik untuk menarik simpati masyarakat? sementara di negara lain, seseorang yang pengen terjun ke dunia politik mesti ngelewatin banyak banget batu loncatan yang membuatnya dipandang mampu untuk menjadi seorang pemimpin atau wakil rakyat.
Dan masih banyak pertanyaan sederhana lain, yang mungkin nggak perlu saya daftarkan satu-persatu, hanya untuk memperjelas bahwa Indonesia bukan sebuah Utopia :)
Dan dari pada pusing-pusing nyari kata makian di kebun binatang, kadang saya lebih suka ngeyakinin diri saya sendiri, klo masih banyak hal baik dari negri ini yang mungkin nggak terlalu disadari oleh banyak orang...
Kaya, jiwa tolong-menolong yang masih sangat tinggi di hati masyarakatnya, yang bahkan saat ini, bisa sama-sama kita lihat dari banyaknya orang yang bersedia turun menjadi relawan untuk membantu mengevakuasi "Korban Pesawat Sukhoi Superjet-100", mulai dari Mapala, PMI, TNI, Polri, Tagana, Basarnas, BPBD, dan masih banyak relawan dan masyarakat sekitar yang turun untuk ikut membantu menemukan dan mengevakuasi para korban.
Atau bisa juga kita liat, jiwa nasionalis di diri setiap orang yang bisa dengan tiba-tiba muncul ketika mereka ngerasa, klo mereka juga adalah bagian dari negri ini, yang contohnya bisa anda liat secara langsung ketika ratusan masyarakat turun berdemonstrasi untuk memberi masukan kepada pemerintahan dinegaranya *biarpun nggak jarang mereka justru dianggap anarkis hingga harus dikawal ribuan aparat kepolisian dan TNI :)
Dan masih banyak banget hal-hal baik lain-nya yang bahkan bisa anda tuliskan secara lebih detail di kotak komentar untuk melengkapi postingan ini dan untuk meyakinkan diri anda sendiri, klo Indonesia memang masih memiliki hati... :)