Thursday, May 10, 2012

Antara "Hilangnya Sukhoi" dan "Psikologi Berita"


Saya yakin banyak dari temen-temen Blogger yang lain, yang udah lebih dulu nulis postingan sejenis yang kemungkinan besar, bahkan memuat penjelasan yang akan lebih lengkap dari pada yang akan anda baca dipostingan ini. Dan dengan senang hati, saya sarankan anda untuk mencari postingan-postingan lain sebagai kelengkapan dari postingan ini, karena di postingan ini saya memang tidak akan secara detail menjelaskan tentang update terbaru dari hilangnya "Pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ100)" ini.

Lantas untuk apa saya menuliskan postingan ini?

Sederhananya, melalui postingan ini saya hanya ingin meminta kepada para redaksi berita TV untuk dapat memberitakan hilangnya Pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ100) ini dengan lebih bijak.

Misal, semalem saya sempet baca News Ticker TvOne yang menuliskan kalimat seperti ini: "Pesawat Sukhoi Superjet 100 diduga jatuh di Gn. Salak" sementara sampe pagi hari ini KNKT bahkan Belum bisa memastikan bagaimana keadaan Sukhoi Superjet 100 ini dan belum mau mencabut status "Los Contact" dari saat status tersebut ditetapkan kemaren sore. Biarpun saya tau dari berita terakhir yang saya baca dinyatakan bahwa bangkai pesawat sudah ditemukan.

Dan sampe disini, saya tau TvOne nggak salah karena mereka menuliskan kata "diduga" dan bukan "dipastikan", tapi secara psikologi saya bisa memastikan bahwa keluarga korban akan lebih shok mendengar kalimat "Pesawat Sukhoi Superjet 100 diduga jatuh di Gn. Salak" ketimbang mendengar kalimat seperti : "KNKT Belum Pastikan Sukhoi Superjet 100 Jatuh". Dan menurut saya itu termasuk kalimat penggiringan opini yang agak kurang tepat digunakan oleh media berita seperti TvOne. *maaf klo ada yang nggak sependapat

Selanjutnya, saya sempet liat wawancara di stasiun TV yang sama, yang menanyakan pertanyaan berikut ini kepada nara sumbernya: "Menurut anda apakah pesawat Sukhoi Superjet 100 ini sudah layak terbang? dan dapatkah kita mengkategorikan pesawat ini tidak terlalu bagus karena hanya dipasarkan di negara-negara berkembang?"

Dan jujur aja, saat denger pertanyaan itu, saya sempet ngomong dalem hati, ini pembawa acaranya bisa bikin pertanyaan nggak sih? soalnya gini, saya nggak ngerti sama sekali tentang dunia penerbangan, tapi dari yang saya tau, karena tetangga saya ada yang berprofesi sebagai Pilot, beliau pernah bilang klo pesawat itu nggak bisa dikategorikan bagus ata nggak bagus sekalipun dengan patokan harga, karena asal sudah mendapat sertifikasi dan pengakuan internasional, pesawat itu sudah dinyatakan layak untuk dipakai oleh siapapun. So, alangkah lebih bijak klo media-media berita tersebut bisa lebih dulu mencari informasi inti dari berita yang ingin mereka kabarkan. *dan lagi-lagi saya minta maaf klo anda nggak setuju

Selanjutnya, baru pagi tadi saya nonton sebuah berita di Trans|7 yang ngangkat tema, "Peristiwa-peristiwa buruk yang menimpa Pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ100) sejak tahun 2011 lalu" yang menurut saya agak kurang pantas untuk diberitakan, apalagi jika ada salah seorang dari keluarga korban yang ikut menontonnya, kenapa? karena lagi-lagi secara psikologi ini termasuk penggiringan opini yang dengan kata lain ingin menyatakan bahwa pesawat ini tidak layak untuk diterbangkan, sementara faktanya pesawat ini bahkan sudah mendapatkan sertifikasi layak terbang dari Russian Certification Institute (IAC AR) dan dari badan keamanan penerbangan Eropa. *ada yang tersinggung? klo ada saya minta maaf

Dan terakhir, sebagai penikmat alam, saya kurang suka sama beberapa berita TV yang cenderung hanya menyalahkan Gunung Salak dan menyebutnya sebagai "Kuburan Pesawat" tanpa pernah bertanya kepada para penikmatnya, seberapa indah Gunung Salak itu? :)

Dan dari pada membuat anda semakin terpengaruh oleh banyaknya pemberitaan "terpaksa" yang hanya ingin "menjual" ratings berita, saya justru lebih suka mengajak anda untuk men-do'a-kan keselamatan para penumpang pesawat tersebut, karena terakhir saya denger, biarpun bangkai pesawat sudah ditemukan, belum ada satupun yang dapat memastikan bagaimana keadaan para penumpang...


11 komentar:

nuel said...

ya gitu deh orang indonesia... masih abal2.. hehehe

info ponsel said...

Pesawatnya sudah ditemukan.. Turut berduka atas korban..

lilis said...

Media harus bisa memahami perasaan keluarga korban. Semoga saja ada yang selamat ya.

Dihas Enrico said...

bea tafsir saja kalee,,,
;P

alkatro said...

waah aku baru tahu ada kecelakaan ini,
nyimak analisa secara kejiwaan
makin banyak berita yang dikemas seperti acara gosip selebritis :)
semoga keluarga korban diberi ketabahan, amiin

Unknown said...

Semoga ada mukjizat, kita semua tentu berharap penumpang dan crews yang berada di pesawat Sukhoi Superjet 100 tersebut selamat. Pemberitaan memang terkadang tidak berimbang, hanya mengedepankan rating..namun kita sendiri yang harus memfilternya, dan mengambil manfaat dari berita tv yang terus mengupdate berbagai hal peristiwa. Makasih DJ-Nan dah di share

Unknown said...

semoga pesawat sukhopi cepat di temukan sobat...

gema alunan sholawat said...

ya mudah2n si korban selamat,,,dan sikorbn bisa di idenfikasi, kasian keluarganya pda menangis

Fajar said...

mantaps..poll.. analisa...nya.. setuja..om..dalam penyampaian berita terutama yang terkait dengan musibah harus hati-hati..agar tidak menimbulkan dampak psikologis... bagi keluarga korban...

narti said...

kalau beritamah masih mending karena baca naskah ya?
lah kalau wawancara? haduh...ya kadang memang masuk ati sih.

turut berduka cita atas musibah kecelakaan kali ini.

R10 said...

berita kalau orientasinya pasar memang bgitu agresif tanpa mempertimbangkan nurani

DJ Site - Since 2009 Until Now

Creative Commons License
Blog Content by Ferdinand is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Based on a work at https://dj-site.blogspot.co.id/.

Themes by blogcrowds. Design With ❤ for Blogger Serabutan