Setelah beberapa waktu lalu, aplikasi "Google Talk" resmi di replace (diganti) "Google" dengan aplikasi bernama "Hangouts". Sekarang giliran "Google+ (Plus) Messenger" yang akhirnya ikut dialihkan ke aplikasi "Hangouts" ini.
Secara awam sih, sebenernya saya justru agak kurang sreg sama perubahan yang dibuat Google.
Kenapa?
1. Aplikasi "Google+ Messenger" tetep terinstall karena udah satu paket sama aplikasi "Google+ (Plus)" dan itu sama aja artinya Internal Storage dan RAM kita tetep kepake untuk aplikasi yang akhirnya jadi nggak berguna ini
2. Chat jadi nggak "real time" karena setiap ada chat yang masuk ke "Hangouts", kita nggak pernah dapet pemberitahuan (notifications)
3. Kita nggak tau siapa aja yang Online dan siapa aja yang Offline di "Hangouts".
4. Nggak ada status "invisible" lagi.
5. Karena "Hangouts" emang lebih powerfull dari pada "Google Talk", So, space yang kita butuhin untuk nginstall aplikasi ini juga udah pasti nambah.
Sampe saat ini, saya nggak tau pasti, kenapa "Google" ngebuat gebrakan ekstrim di hampir semua produk Mobile appsnya, termasuk "Google Talk" ini. Cuma sebagai "Android" dan "iOS" user, dari yang saya amatin sih, cuma di OS kesayangan-nya aja Google berani ngambil langkah ekstrim ini.
Maksudnya kang?
Coba deh anda bandingin, di Android hampir semua akses login ke aplikasi Google butuh yang namanya "Google Play Service" entah anda mau login YouTube kek, Maps kek dan lainnya, dan coba anda liat apa ada aplikasi "Google Play Service" di App Store? nggak ada kan? hhe..
Nah, dari sini secara awam saya bisa ngambil kesimpulan kalo di OS kesayangannya:
1. Google pengen semacem ngebuat "Sync" atau sinkronisasi dalam bentuk semua aplikasi mobilenya via "Google Play Service"
2. Google pengen tau aplikasi apa aja yang kita install via "Verify and Install App" via Google Setting. Yang secara nggak sadar kalo anda nginstall aplikasi apapun pake itu, saya jamin anda bakal langsung ngirim report otomatis ke Google.
Untuk alasan security sih, saya apresiasi keberadaan "Google Setting", karena dengan report otomatis dari user, tentu Google akan lebih mudah ningkatin security di OSnya. Cuma jeleknya, hampir semua yang kita lakuin jadi semacem kekontrol sama mereka, biarpun kita nggak ngerasain itu hhe...
3. Riwayat Google belum tamat, dan pasti bakal terus berlanjut sekalipun dijegal sama keberadaan para pesaingnya.
Kenapa? karena hampir semua aplikasi mobile sengaja dibuat Google secara Multiplatform saya ambil contoh "Gmail". Anda bisa nemuin di Gmail disemua aplication market di berbagai OS, bener nggak?
Tapi saya kasih contoh 1 aja, anda tau aplikasi "Pinterest"? Yak betul semacem Instagram, dulu saya cuma bisa nikmatin Pinterest di iOS dan sekarang saya bisa nikmatin itu di Android, dan ini point pentingnya. "Para pesaing Google mau nggak mau harus cross platform kalo mau ngembangin pangsa pasar mereka". Karena mau nggak mau kita harus ngakuin kalo user "Android OS" lebih banyak ketimbang user OS lain. Right? And you know.. maybe, karena itu juga BlackBerry Messenger berencana cross platform, untuk kembali jadi rival WhatsApp Messenger haha
It's Just little my opinion as hhe...
7 komentar:
aku malah ndak ngerti blass model2 ginian dari Google...ga mode bgt..hahahahhaha....yah apa kabar sob?...
aku ga pernah apdet
wujudnya masih talk
lagian aku males ceting di hape
cape ngetiknya
nanya SOb di Jakarta 4G sudah berlaku ya
Hahaha.., ada sayanya ;)
Hahaha.., ada sayanya ;)
google plus berat loadingny
sama aja kek produk google talk bro sama2 ga berguna hahaha
Post a Comment